![]() | |
| dr. AA Eka Wardani S.pOG., M.Kes saat diwawancarai Mininewspaper beberapa waktu lalu |
Keputihan sebenarnya merupakan cara alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan kelembaban organ kewanitaan.
Cairan tersebut membawa sel mati dan bakteri-bakteri agar vagina tetap terjaga dari infeksi.
Keputihan yang menyebabkan ketidaknyamanan pada organ kewanitaan tentunya banyak dikeluhkan oleh para wanita dan penyebabnya pun beragam.
Dokter spesialis kandungan RSUD Wangaya, dr. AA Eka Wardani S.pOG., M.Kes menjelaskan keputihan terdiri menjadi 2 jenis, yakni keputihan normal dan keputihan abnormal.
Keputihan
normal mempunyai ciri yakni cairan yang keluar dari organ kewanitaan
berwarna bening seperti putih telur yang belum dikocok, tidak berbau dan
tidak menimbulkan gatal.
Sedangkan keputihan abnormal memiliki beberapa jenis berdasarkan pengebabnya.
"Cairan
normalnya berwarna putih bening. Kalau sudah terjadi perubahan warna
dari putih bening menjadi putih susu, kekuningan dan lainnya berarti
sudah ada tanda-tanda keputihan patologis atau abnormal. Cairan keputihan abnormal bisa berwarna kekuningan, kehijauan, atau disertai bercak coklat atau kemerahan," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, ciri keputihan abnormal dibagi sesuai dengan penyebabnya dan bisa dilihat secara kasat mata.
Keputihan
yang disebabkan oleh jamur akan memiliki ciri cairan yang berwarna
putih susu atau seperti tepung, menyebabkan gatal, dan perih.
Keputihan
yang disebabkan oleh parasit atau kuman trigomonas vaginalis mempunyai
ciri cairan yang berwarna putih kehijauan, berbau amis, rasa gatal,
kemerahan, dan bengkak pada area kewanitaan.
Sedangkan, keputihan disebabkan karena virus mempunyai ciri cairan yang berwarna putih dan sangat berbau.
"Keputihan
yang disebabkan oleh virus jika terus dibiarkan nanti dalam jangka
waktu 10 hingga 20 tahun ke depan bisa menyebabkan kanker serviks,"
paparnya.
dr.
AA Eka Wardani S.pOG., M.Kes menghimbau wanita agar tidak menganggap
remes dan menjadi hal yang normal terjadi jika mengalami keputihan.
"Jangan sekali-kali menganggap keputihan itu normal. Sebenarnya ada flora normal yang mempertahankan keasaman dari vagina kita,"
"Tetap
pada kondisi tertentu menyebabkan perubahan keasaman dan kelembaban.
Sehingga gampang tumbuh jamur, ada kuman ataupun cenderung terinveksi
virus," pungkasnya.
Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami keluhan keputihan.
Konsumsi antibiotik tanpa anjuran dokter juga tidak disarankan, karena beda penyebab beda penanganan.
Saat ini, pemerintah juga telah digalakkan deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan tes IVA, pap smear, HPV DNA Test.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar