Museum Cinta Le Mayeur - Mininewspaper

Breaking News

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Selasa, 19 November 2019

Museum Cinta Le Mayeur




Museum Le Mayeur Wujud Wujud Kecintaan Seniman Belgia Pada Gadis Bali yang Menjadi Istrinya.

BALI - Museum cinta atau lebih tepatnya Museum Le Mayeur di kawasan pesisir Pantai Sanur nampak sepi pengunjung pada Kamis (20/12). 

Jumlah wisatawan lokal dalam setahun terhitung mulai bulan Januari-November 2018 sebanyak 1503 orang. Sedangkan jumlah wisatawan asing sebanyak 2855 orang.

“Kalau wisatawan asing lebih banyak dari Australia dan Prancis. Sedikit wisatawan lokal berkunjung kemari,” ungkap Warjana Sumadi (56) petugas loket. 

Setiap harinya rata-rata jumlah kunjungan hanya 10 orang. “Libur atau tidak libur tidak ada pengaruh untuk jumlah kunjungan, setiap harinya memang begini,” tambahnya sambil menunjukkan catatan pengunjung. 

Sepi pengunjung diakui merupakan dampak dari kenaikan harga tiket masuk pada tahun 2018 yang semula wisatawan lokal Rp 10 ribu dan anak-anak Rp 5 ribu menjadi Rp 25 ribu untuk dewasa dan Rp 10 ribu untuk anak-anak. 

Sedangkan tiket masuk untuk wisatawan asing dewasa semula Rp 25 ribu dan anak-anak Rp 10 ribu menjadi Rp 50 ribu untuk dewasa dan Rp 25 ribu untuk anak-anak. 

Museum Le Mayeur terbagi menjadi 2 bagunan. Bangunan sebelah utara hanya 1 ruangan dan berisi beberapa benda. 

Bangunan sebelah utara menjadi andalan di museum ini. Bangunan tersebut mempunyai 4 ruangan yang berbeda fungsinya. 

Ruangan I merupakan bekas ruang tamu yang dipakai untuk menerima sahabat, kenalan, pengunjung maupun pejabat pemerintahan. 

Ruang II merupakan ruangan tempat buku-buku bacaan pribadi dan sewaktu-waktu juga dipakai untuk menerima keluarga atau teman dekat yang dating dari jauh dan menginap untuk sementara waktu.

Ruang III merupakan ruangan bekas studio tempat melukis bersama Ni Pollok sebagai model lukisannya. Terutama saat-saat menjelang penyerahan untuk melengkapi koleksi lukisan yang masih dianggap kurang untuk dijadikan sebuah museum. 

Ruang IV merupakan ruangan bekas kamar tidur Le Mayeur dan istrinya Ni Pollok. Sayangnya, museum kurang terawat. Sebagian tembok bangunan hancur. 

Cat pada ukiran bagunan pudar. Debu pada koleksi lukisan dan di setiap sudut ruangan. 

“Sudah ada rencana pemerintah untuk memperbaiki dan mengecat ulang bangunan. Tapi ya semoga bisa terealisasikan tahun depan,” ucap Warjama Sumadi. 

Tak Banyak Diketahui Wisatawan Lokal





Banyak wisatawan bahkan penduduk lokal yang tidak mengetahui keberadaan Museum Le Mayeur. Padahal, Museum Le Mayeur memiliki 88 koleksi lukisan yang dilukis oleh Le Mayeur Sendiri sebagai wujud kecintaannya pada gadis Bali yang menjadi istrinya.

“Museum apa? Wah saya tidak pernah dengar ada museum di sini,” ungkap Tuti (19) wisatawan asal Flores.

Tak berbeda dengan pengunjung lainnya, bahkan 5 siswa asal Bali yang sedang berlibur ke Pantai Sanur juga tidak mengetahui adanya Museum Le Mayeur. “kami tidak tahu ada museum, ke sini ya biasanya renang atau menikmati pemandangan pantai saja,” pengakuan salah satu siswa.

Tak hanya itu, dua orang wisatawan asing terlihat mengurungkan niatnya berkunjung ke dalam Museum Le Mayeur. 

Namun menurut pengakuan salah satu pedagang, para pedagang, staff dan pekerja lainnya di Pantai Sanur mengetahui keberadaan museum namun kebanyakan belum pernah masuk ke dalam museum.

Museum Le Mayeur Wujud Kecintaan Pada Gadis Bali
Jumlah pengunjung bulan Januari-November 2018
-        wisatawan lokal sebanyak 1503 orang.
-        wisatawan asing sebanyak 2855 orang.
-        Tiket masuk wisatawan Rp 25 ribu untuk dewasa dan Rp 10 ribu untuk anak-anak.
-        Tiket masuk wisatawan asing dewasa Rp 50 ribu untuk dewasa dan Rp 25 ribu untuk anak-anak.
Museum Le Mayeur terbagi menjadi 2 bagunan.
-        Bangunan sebelah utara hanya 1 ruangan dan berisi beberapa benda.
-        Bangunan sebelah utara menjadi andalan di museum ini. Bangunan tersebut mempunyai 4 ruangan yang berbeda fungsinya.
-        Ruangan I merupakan bekas ruang tamu yang dipakai untuk menerima sahabat, kenalan, pengunjung maupun pejabat pemerintahan.
-        Ruang II merupakan ruangan tempat buku-buku bacaan pribadi dan sewaktu-waktu juga dipakai untuk menerima keluarga atau teman dekat yang dating dari jauh dan menginap untuk sementara waktu.
-        Ruang III merupakan ruangan bekas studio tempat melukis bersama Ni Pollok sebagai model lukisannya. Terutama saat-saat menjelang penyerahan untuk melengkapi koleksi lukisan yang masih dianggap kurang untuk dijadikan sebuah museum.
-        Ruang IV merupakan ruangan bekas kamar tidur Le Mayeur dan istrinya Ni Pollok. Sayangnya, museum kurang terawat. Sebagian tembok bangunan hancur. Cat pada ukiran bagunan pudar. Debu pada koleksi lukisan dan di setiap sudut ruangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages