Museum Le Mayeur Wujud Wujud Kecintaan Seniman Belgia Pada Gadis Bali yang Menjadi Istrinya.
BALI - Museum
cinta atau lebih tepatnya Museum Le Mayeur di kawasan pesisir Pantai Sanur
nampak sepi pengunjung pada Kamis (20/12).
Jumlah wisatawan lokal dalam setahun
terhitung mulai bulan Januari-November 2018 sebanyak 1503 orang. Sedangkan
jumlah wisatawan asing sebanyak 2855 orang.
“Kalau wisatawan asing lebih banyak
dari Australia dan Prancis. Sedikit wisatawan lokal berkunjung kemari,” ungkap Warjana
Sumadi (56) petugas loket.
Setiap harinya rata-rata jumlah kunjungan
hanya 10 orang. “Libur atau tidak libur tidak ada pengaruh untuk jumlah
kunjungan, setiap harinya memang begini,” tambahnya sambil menunjukkan catatan
pengunjung.
Sepi pengunjung diakui merupakan
dampak dari kenaikan harga tiket masuk pada tahun 2018 yang semula wisatawan
lokal Rp 10 ribu dan anak-anak Rp 5 ribu menjadi Rp 25 ribu untuk dewasa dan Rp
10 ribu untuk anak-anak.
Sedangkan tiket masuk untuk wisatawan asing dewasa
semula Rp 25 ribu dan anak-anak Rp 10 ribu menjadi Rp 50 ribu untuk dewasa dan
Rp 25 ribu untuk anak-anak.
Museum Le Mayeur terbagi menjadi 2
bagunan. Bangunan sebelah utara hanya 1 ruangan dan berisi beberapa benda.
Bangunan sebelah utara menjadi andalan di museum ini. Bangunan tersebut mempunyai
4 ruangan yang berbeda fungsinya.
Ruangan I merupakan bekas ruang
tamu yang dipakai untuk menerima sahabat, kenalan, pengunjung maupun pejabat
pemerintahan.
Ruang II merupakan ruangan tempat
buku-buku bacaan pribadi dan sewaktu-waktu juga dipakai untuk menerima keluarga
atau teman dekat yang dating dari jauh dan menginap untuk sementara waktu.
Ruang III merupakan ruangan bekas
studio tempat melukis bersama Ni Pollok sebagai model lukisannya. Terutama
saat-saat menjelang penyerahan untuk melengkapi koleksi lukisan yang masih
dianggap kurang untuk dijadikan sebuah museum.
Ruang IV merupakan ruangan bekas
kamar tidur Le Mayeur dan istrinya Ni Pollok. Sayangnya, museum kurang terawat.
Sebagian tembok bangunan hancur.
Cat pada ukiran bagunan pudar. Debu pada
koleksi lukisan dan di setiap sudut ruangan.
“Sudah ada rencana pemerintah untuk
memperbaiki dan mengecat ulang bangunan. Tapi ya semoga bisa terealisasikan
tahun depan,” ucap Warjama Sumadi.
Tak Banyak Diketahui Wisatawan Lokal
Banyak wisatawan bahkan penduduk lokal
yang tidak mengetahui keberadaan Museum Le Mayeur. Padahal, Museum Le Mayeur
memiliki 88 koleksi lukisan yang dilukis oleh Le Mayeur Sendiri sebagai wujud
kecintaannya pada gadis Bali yang menjadi istrinya.
“Museum apa? Wah saya tidak pernah
dengar ada museum di sini,” ungkap Tuti (19) wisatawan asal Flores.
Tak berbeda dengan pengunjung
lainnya, bahkan 5 siswa asal Bali yang sedang berlibur ke Pantai Sanur juga
tidak mengetahui adanya Museum Le Mayeur. “kami tidak tahu ada museum, ke sini
ya biasanya renang atau menikmati pemandangan pantai saja,” pengakuan salah
satu siswa.
Tak hanya itu, dua orang wisatawan
asing terlihat mengurungkan niatnya berkunjung ke dalam Museum Le Mayeur.
Namun
menurut pengakuan salah satu pedagang, para pedagang, staff dan pekerja lainnya
di Pantai Sanur mengetahui keberadaan museum namun kebanyakan belum pernah
masuk ke dalam museum.
Museum Le Mayeur Wujud Kecintaan
Pada Gadis Bali
Jumlah pengunjung bulan
Januari-November 2018
-
wisatawan lokal sebanyak 1503 orang.
-
wisatawan asing sebanyak 2855 orang.
-
Tiket masuk wisatawan Rp 25 ribu untuk dewasa dan Rp
10 ribu untuk anak-anak.
-
Tiket masuk wisatawan asing dewasa Rp 50 ribu untuk
dewasa dan Rp 25 ribu untuk anak-anak.
Museum Le Mayeur terbagi menjadi 2
bagunan.
-
Bangunan sebelah utara hanya 1 ruangan dan berisi
beberapa benda.
-
Bangunan sebelah utara menjadi andalan di museum ini.
Bangunan tersebut mempunyai 4 ruangan yang berbeda fungsinya.
-
Ruangan I merupakan bekas ruang tamu yang dipakai
untuk menerima sahabat, kenalan, pengunjung maupun pejabat pemerintahan.
-
Ruang II merupakan ruangan tempat buku-buku bacaan
pribadi dan sewaktu-waktu juga dipakai untuk menerima keluarga atau teman dekat
yang dating dari jauh dan menginap untuk sementara waktu.
-
Ruang III merupakan ruangan bekas studio tempat
melukis bersama Ni Pollok sebagai model lukisannya. Terutama saat-saat
menjelang penyerahan untuk melengkapi koleksi lukisan yang masih dianggap
kurang untuk dijadikan sebuah museum.
-
Ruang IV merupakan ruangan bekas kamar tidur Le Mayeur
dan istrinya Ni Pollok. Sayangnya, museum kurang terawat. Sebagian tembok
bangunan hancur. Cat pada ukiran bagunan pudar. Debu pada koleksi lukisan dan
di setiap sudut ruangan.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar