Penulisan Karya Ilmiah “Cara Menulis, Karakteristik dan Analisis Judul Penelitian” - Mininewspaper

Breaking News

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Minggu, 10 November 2019

Penulisan Karya Ilmiah “Cara Menulis, Karakteristik dan Analisis Judul Penelitian”




Penulisan Karya Ilmiah
    Cara Menulis, Karakteristik dan Analisis Judul Penelitian





    Kelompok 2
1.    Ni Kadek Trisna Widiastuti                   (1412011068)
2.    Noviana Windri Rahmawati                 (1412011070)




    Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
    Fakultas Bahasa dan Seni
    Universitas Pendidikan Ganesha
2017



KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Makalah ini merupakan hasil dari tugas kelompok bagi para mahasiswa, untuk belajar dan mempelajari lebih lanjut mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar mandiri kepada mahasiswa, agar kreativitas dan penguasaan materi kuliah dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan.

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mengetahui tentang cara menulis judul penelitian, karakteristik judul PTK dan analisis contoh Judul penelitian NonPTK variabel di kelas.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam belajar untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari dosen pengampu mata kuliah dan juga teman-teman sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam belajar pada masa mendatang. 

Singaraja , 2 Maret 2017


Penyusun
  
 
 
1.    Pendahuluan
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik (Dalman, 2015:5). Suatu karya ilmiah biasanya membahas suatu masalah. Peneliti biasanya melakukan penyelidikan terlebih dahulu, kemudian melakukan pengamatan dan mengumpulkan data yang didapat dari penelitiannya tersebut. Data yang didapat biasanya berasal dari penelitian lapangan, kajian pustaka atau tes laboratorium. Seseorang yang ingin membuat karya ilmiah biasanya akan mencari penelitian yang sejenis dengannya. Saat mencari penelitian sejenis, seseorang akan melihat judul penelitian terlebih dahulu. Terlihat bahwa judul adalah bagian yang sangat penting.
Judul memegang peranan penting dalam menarik perhatian seseorang untuk memabaca lebih lanjut suatu karya. Judul menjadi kunci untuk mengetahui hal apa yang dibahas pada karya tersebut. Banyak juga yang beranggapan bahwa judul dan topik adalah sama. Judul dan topik sangatlah berbeda. Judul adalah kepala karangan/karya tulis, sedangkan topik adalah pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas. Topik bisa dijadikan sebagai judul, namun judul bukanlah topik pembahasan. Banyak yang diawal sudah menentukan judul namun menggantinya kembali diakhir penulisan.
Dalam menulis skripsi (juga karya tulis ilmiah lainnya), masih banyak yang bingung dalam membuat judul. Biasanya terdapat judul yang terlalu pendek dan ada juga yang terlalu panjang. Judul suatu karya ilmiah hendaknya ditulis dengan baik sehingga dapat menarik pembaca. Dari membaca judul semua orang sudah dapat menduga materi atau permasalahan apa yang dibahas di dalamnya. Tidak semua orang bisa membedakan yang mana penelitian NonPTK dan PTK. Dari judullah kita dapat mengetahui apakah karya ilmiah tersebut temasuk ke dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau bukan Penelitian Tindakan Kelas (NonPTK). Hal ini berkaitan dengan fungsi judul bagi para penulis dan pembaca. Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas mengenai cara menuliskan judul penelitian, karakteristik judul PTK, dan analisis contoh judul NonPTK satu variabel di kelas, serta NonPTK dua variabel.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah diantaranya: 1) Bagaimana cara menulis judul peenelitian?, 2) Apa karakteristik judul Penelitian Tindakan Kelas?, 3) Bagaimana analisis contoh judul penelitian NonPTK satu variabel di kelas dan NonPTK dua variabel.
Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu memahami cara menulis judul penelitian, karakteristik judul PTK, serta analisis judul NonPTK satu variabel di kelas dan Non PTK dua variabel.

2.    Pembahasan
2.1  Cara Menulis Judul Penelitian
Judul merupakan bagian yang penting dalam tulisan karena akan menggambarkan isi dari tulisan yang dibuat. Oleh karena itulah setiap karya tulis ilmiah harus memiliki judul. Terkadang ada penulis yang mengubah judul setelah selesai membuat keseluruhan isi tulisan, karena dirasa judul sebelumnya tidak sesuai dengan isinya. Hal inilah yang perlu diperhatikan. Dengan demikian, dalam menentukan judul harus teliti dan menguasai judul tersebut.
Menurut Sutrisno Hadi (dalam Djuroto, 2007:20), judul mempunyai dua fungsi pokok dalam penulisan karya ilmiah. Bagi pembaca, judul menunjukkan hakikat dari objek penelitian yang dilakukan sebelumnya. Sedangkan bagi penulisnya, judul merupakan patokan dalam menyusun tulisannya. Memilih judul untuk suatu karya tulis ilmiah tidak sebebas membuat judul pada penulisan artikel.

Menurut Djuroto, dkk (2007:20) cara menulis judul penelitian karya ilmiah sebagai berikut:
1.     Judul karya tulis ilmiah harus disesuaikan dengan topik bahasan yang sudah ditentukan sebelumnya. Jelasnya pada penulis ilmiah tidak bisa langsung menulis baru menentukan judulnya. Ini karena penulisan karya tulis ilmiah terkait dengan kegiatan ilmiah, sementara kegiatan ilmiah sudah dibuat desainnya terlebih dahulu, dan judul termasuk di dalamnya.
2.     Memilih kalimat dengan mencantumkan kata kunci. Mengingat judul merupakan hal yang teramat penting dalam suatu karya tulis ilmiah, pemilihan judul harus dipikirkan secara matang. Pilihlah kalimat-kalimat dengan mencantumkan kata-kata kunci yang mungkin sangan bermanfaat. Dalam merangkai judul usahakan dengan sekali baca saja, orang akan langsung dapat menangkap makna dari topik yang akan dibahas, tanpa harus mengulang membacanya lagi. Lebih tepatnya lagi jika dengan membaca judul, orang dapat dengan segera menerawang terhadap keseluruhan isi dari karya tulis. Oleh karena itu, dalam menentukan judul, pilihlah kata dan kalimat yang padat maknanya.
3.     Tambahkan kata kunci yang pas. Judul harus berdiri sendiri terlepas dari abstraksi serta teks selengkapnya. Pengertian ini perlu ditekankan biasanya dalam daftar isi judul selalu ditempatkan tersendiri. Pada umumnya sering kita lihat pada karya tulis ilmiah skripsi, terdapat kalimat-kalimat seperti: penelitian awal, pra suvei, studi kepustakaan, pengaruh pemberian, kajian, studi kasus, penelitian lanjutan dan sebagainya. Kalimat-kalimat ini sebenarnya harus dihindarkan, karena ditafsirkan bisa mempersempit khazanah penelitian.
4.     Judul sebaiknya tidak mengandung singkatan atau akronim. Kalimat atau akronim boleh digunakanan apabila kalimat atau akronim tersebut sudah dipahami masyarakat. Begitu juga dengan kata kerja pada awal judul harus dihindari karena tidak lazim dipakai pada satu karya ilmiah.
5.     Pada penulisan karya ilmiah secara berkala, masih ada satu judul pelengkap yang disebut running title. Running title biasanya dicantumkan pada sisi atas sebelah kanan halaman judul. Panjang running title tdak lebih dari lima puluh huruf atau lima puluh karakter pada tuisan komputer.
6.     Judul sebaiknya tidak terlalu panjang dan jangan juga terlalu pendek. Jika terlalu panjang, orang yang membacanya akan kesulitan memahami apa yang sebenarnya ada dalam karya tulis ilmiah tersebut. itu sebabnya judul yang panjang menjadi tidak menarik. Judul karya tulis ilmiah sebaiknya terdiri dari 8-12 suku kata yang merupakan hubungan dua variabel atau lebih.
7.     Dalam memilih kata-kata sebaiknya mengambil istilah ilmiah atau menggambarkan konsep-konsepnya yang mencerminkan keseluruhan isi karya tulis. Apabila judul terlalu panjang, gunakanlah anak judul. Anak judul ini berfungsi untuk membatasi pengertian masalah dalam penelitian, serta memudahkan pemahaman secara cepat. Dalam lingkup karya ilmiah, anak judul disebut juga sebagai sub judul, yang penempatannya di bawah judul utama dengan dibatasi garis tipis.


Menurut Kuntarto dan Hendar (2015:22) disebutkan bahwa cara membuat judul karya ilmiah yang baik, yaitu:
1.     Menarik
  1.  Baru
  2.  Relevan
  3. Singkat (antara 7-15 suku kata)
  4. Mencerminkan relasi atau tegangan antara aspek universal dengan aspek partikular yang termuat dalam topik penelitian.

Penulisan judul penelitian menurut Indriati (2015:14), yaitu:
  1. Judul sebaiknya jangan terlalu umum.
Misalnya "Variasi Mengajar Guru". Judul yang telalu umum seperti ini tidak menggiring pembaca ke isi tulisan. Semestinya judul dibuat lebih spesifik, misalnya "Variasi Mengajar Guru Bahasa Indonesia di Kelas VII SMP Negeri 2 Sawan".
  1.  Judul hendaknya juga jangan terlalu panjang.
Misalnya "Pengaruh narkotika pada anak-anak remaja di sekolah Menengah Umum di Semarang terhadap konsentrasi siswa, nilai mata pelajaran, dan kenaikan kelas”. Judul ini bisa diperpendek menjadi "Pengaruh narkotika terhadap prestasi akademik siswa Sekolah Menengah Umum di Semarang".
  1. Judul juga tidak boleh mengandung singkatan.
Misalnya "Pemberitaan Sidang MKD Dalam Surat Kabar Kompas dan Tribun Bali: Sebuah Kajian Wacana Kritis". Judul ini harus ditulis lengkap: " Pemberitaan Sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Dalam Surat Kabar Kompas dan Tribun Bali: Sebuah Kajian Wacana Kritis ".

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan cara menulis judul penelitian, yaitu 1) Judul sebaiknya tidak terlalu umum, 2) judul hendaknya tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek, 3) judul tidak boleh mengandung singkatan atau akronim, 4) judul disesuaikan dengan topik bahasan yang sudah ditentukan sebelumnya, 5) memilih kalimat dengan kata kunci yang pas, 6) Penulisan karya ilmiah secara berkala, masih ada satu judul pelengkap yang disebut running title. 7) kata-kata yang dipilih untuk judul sebaiknya mengambil istilah-istilah ilmiah atau menggambarkan konsep-konsepnya, dan 8) Harus baru, relevan, dan menarik.

2.2  Karakteristik Judul PTK
Judul penelitian tindakan kelas hendaknya dirumuskan dengan singkat, jelas, spesifik yang menggambarkan tindakan yang dilakukan, sasaran perbaikan pembelajaran subjek sasaran, dan tempat penelitian. Dengan kata lain, judul penelitian tindakan paling sedikit harus menampakkan tindakan yang dilakukan dan sasaran perbaikan pembelajaran serta subjek penelitiannya. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh judul penelitian PTK berikut. "Pembelajaran Kontekstual Melalui Mengobservasi objek otentik untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran Menulis Deskripsi Siswa SMPN 4 Singaraja”. Contoh di atas dengan jelas menampakkan unsur tindakan yang dilakukan yakni pembelajaran kontekstual melalui mengobservasi objek otentik. Sasaran perbaikan pembelajarannya adalah meningkatkan mutu pembelajaran menulis deskripsi subjek sasarannya adalah siswa SMPN 4 Singaraja (Wendra, 2016:47-48).



Menurut Mulyasa (2009:60), karakteristik judul PTK yaitu:
  1. Dirumuskan secara singkat, padat, spesifik, dan tidak memberikan kemungkinan penafsiran yang beragam, serta mencerminkan permasalahan pokok yang akan dipecahkan. Misalnya: “Penerapan Model Pembelajaran Experiential Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Deskriptif pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Tampaksiring". Pada judul skripsi tersebut, judul sudah dibuat secara ringkas, padat, spesifik dan tidak memberikan kemungkinan penafsiran yang beragam, serta mencerminkan masalah pokok yang akan dipecahkan yaitu untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskriptif.
  2. Jumlah kata dalam judul tidak lebih dari 22 kata, mencerminkan sebuah aktivitas mudah dipahami, dan menggambarkan isi penelitian tersebut. Misalnya: "Penerapan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Keterampilan Berdiskusi Siswa Kelas IXD SMP Negeri 2 Kubu”. Kata pada judul skripsi tersebut tidak lebih dari 22 kata dan mencerminkan sebuah aktivitas yang mudah dipahami, serta menggambarkan isi penelitian tersebut.
  3. Judul harus memberikan gambaran tentang apa yang dipermasalahkan dalam PTK. Misalnya: Masalah yang dikaji adalah penerapan model pembelajaran dalam menulis teks anekdot. Judul yang dirumuskan adalah "Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) dalam Pembelajaran Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Singaraja".
  4. Judul harus memuat keterangan tentang lokasi waktu, serta kelas yang dijadikan penelitian, dan mata pelajaran yang dijadikan PTK. Dari judul tersebut bisa dilengkapi sebagai berikut: “Penerapan Pendektan Partisipatif dalam Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMP Negeri Penyawangan Bandung Tahuu 2009”. Keterangan waktu, lokasi, serta kelas yang dijadikan PTK juga bisa dijelaskan dalam subjudul sebagai berikut: “Penerapan Pendektan Partisipatif dalam Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Inggris (Penelitian Tindakan di Kelas VIII SMP Negeri Penyawangan Bandung Tahun 2009).

Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas lainnya yaitu:
1.     Ada masalah yang akan diteliti (variable Y)
2.     Ada tindakan untuk mengatasi masalah (variabel X)
3.     Ada subjek (siswa kelas)
4.     Judul PTK juga harus memuat keterangan tentang tempat penelitian, waktu penelitian, kelas yang dijadikan penelitian dan mata pelajaran apa yang dijadikan PTK.  Sedangkan pola judul dalam PTK adalah: (1) Penerapan X untuk Meningkatkan Y pada Mata Pelajaran … Kelas … Sekolah ….; (2) Upaya Meningkatkan Y Melalui X pada Mata Pelajaran …. Kelas … Sekolah …; (3) Optimalisasi X untuk Meningkatkan Y pada Mata Pelajaran ….. Kelas …. Sekolah …; (4) Peningkatan Y Melalui X pada Mata Pelajaran … Kelas … Sekolah; Dan (5) Peningkatan Y dengan Menerapkan X pada Mata Pelajaran …. Kelas …. Sekolah …. (Barok. Tersedia: http://penelitian-tindindakan-kelas.blogspot.sg/2014/04/bab-i-pendahuluan a.html?m=1  diakses pada 2 Maret 2017).

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan karakteristik judul penelitian tindakan kelas yaitu:
1.     Ada masalah yang akan diteliti, tindakan untuk mengatasi masalah, dan subjek.
2.     Dirumuskan secara singkat, padat, spesifik, dan tidak memberikan kemungkinan penafsiran yang beragam, serta memberikan gambaran tentang apa yang dipermasalahkan dalam PTK.
3.     Jumlah kata dalam judul tidak lebih dari 22 kata.
4.     Judul harus memuat keterangan tentang lokasi waktu, serta kelas yang dijadikan penelitian, dan mata pelajaran yang dijadikan PTK.

2.3  Analisis Contoh Judul Penelitian NonPTK Variabel di Kelas.
2.3.1       Judul pada NonPTK
Pada penelitian NonPTK hendaknya dapat menarik perhatian pembaca. Judul sebaiknya mampu mengundang pembaca untuk membacanya. Judul hendaknya mampu mengundang pembaca tertarik untuk mempelajarinya isinya. Judul merupakan abstraksi tertinggi dari suatu penelitian, melalui judul orang dapat menangkap esensi penelitian tersebut. Dengan demikian judul hendaknya dirumuskan dengan singkat, jelas spesifik, gramatikal. ditulis sesuai dengan ejaan yang resmi (EYD) dan dengan jelas menggambarkan penelitian yang akan dilakukan. Sebagai contoh dapat dikemukakan sebagai berikut: Strategi Guru dalam Pembelajaran Membaca Teks Bahasa Bali Berhuruf Bali Di Sekolah Dasar Laboratorium Undiksha Singaraja" (Wendra, 2016:25).
2.3.2       Variabel pada Penelitian
Variabel adalah suatu sebutan yang dapat diberi nilai angka (kuantitatif) dan nilai mutu (kualitatif). Variabel penelitian ditentukan oleh landasan teoretisnya dan kejelasannya ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Oleh karena itu apabila landasan teoretis suatu penelitian berbeda, akan berbeda pula variabelnya  Narbuko dan Achmadi (2005:118). Variabel dalam sebuah penelitian kuantitif dapat dikembangkan dari judul penelitian yang telah ditentukan. Sebuah judul penelitian kuantitatif dapat terdiri hanya satu variabel atau lebih dari satu variabel. Penelitian kuantitatif dengan menggunakan lebih dari satu variabel dapat dimulai analisisnya dengan menggunakan statistik deskriptif yang kemudian dilanjutkan dengan menggunakan statistik inferensi. seperti korelasi regresi dan lain-lain. Penentuan variabel sebagai sebuah construct yang akan diteliti merupakan tahap awal dari proses penelitian, dan variabel tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu (Firdaus. 2012:22).

Menurut Narbuko dan Achmadi (2005:119-1120) variabel dapat dibedakan menjadi 6 berdasarkan fungsinya, yaitu:
1.     Variabel Terikat  (Dependent Variabel).
Yaitu kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau mengganti variabel bebas. Menurut fungsinya variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain, karenanya juga sering disebut variabel yang dipengaruhi atau variabel terpengaruhi.
2.     Variabel Bebas (Independent Variabel)
Karakteristik-karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Karena fungsi variabel ini sering disebut variabel pengaruh, sebab berfungsi mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain.
3.     Variabel Intervening
Yaitu variabel yang berfungsi menghubungkan variabel satu dengan variabel yang lain. Hubungan itu dapat menyangkut sebab akibat atau hubungan pengaruh dan terpengaruh.
4.     Variabel Moderator
Dalam mengidentifikasi Variabel moderator di maksud adalah variabel yang karena fungsinya ikut mempengaruhi variabel tergantung serta memperjelas hubungan bebas dengan variabel tergantung.
5.     Variabel kendali
Ialah yang membatasi (sebagai kendali) atau mewamai variabel moderator. Variabel ini berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain terutama berkaitan dengan variabel moderator jadi juga seperti variabel moderator dan bebas ia juga ikut berpengaruh terhadap variabel tergantung.
6.     Variabel Rambang
Berlainan dengan variabel bebas, Yang fungsinya sangat diperhatikan dalam penelitian. Variabel rambang yaitu variabel yang fungsinya dapat diabaikan atau pengaruhinya hampir tidak diperhatikan terhadap variabel bebas maupun tergantung.

2.3.3       Analisis Contoh Judul NonPTK
1.     Contoh judul NonPTK satu variabel di kelas
“ANALISIS BAHAN AJAR MENULIS BERITA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BANJAR”
Bisa kita lihat pada contoh judul diatas menggunakan kata kunci yaitu “analisis” sehingga dapat dipastikan bahwa judul tersebut adalah penelitian NonPTK. Kita lihat juga tidak terdapat pola judul PTK seperti X meningkatkan Y. Pada contoh di atas terdapat satu variabel bebas yakni pada kalimat “Bahan Ajar Menulis Berita”. Dari judul ini pemakaian variabel bebas merupakan masalah yang akan dijelaskan dan dianalisis. Dikatakan di kelas, karena tempat penelitiannya di kelas yaitu “Kelas VIII SMP Negeri 3 Banjar”. Subjek yang diteliti adalah siswa yang berada dalam satu kelas tersebut.

2.     Contoh judul NonPTK dua variabel tidak di kelas
AKTIVITAS DAN PRODUK JURNALISTIK SISWA SMA NEGERI 2 SEMARAPURA
Dari contoh di atas terdapat dua variabel bebas yakni“Aktivitas”dan“Produk”. Kedua variabel tersebut memiliki maksud yang tujuan yang berbeda. Jika kita lakukan pelatihan terhadap variabel bebas tersebut, maka akan terjadi perbedaan antara kedua variabel. Dari hal tersebutlah kita tahu bagaimana pemahaman siswa terhadap kedua kegiatan itu. Bedanya dengan variabel di kelas yaitu pada subjek yang diteliti. Kalau di kelas yang diteliti hanyalah siswa dalam satu kelas, sedangkan tidak dikelas yang diteliti adalah keseluruhan siswa yang berada pada suatu sekolah/instansi. Penelitian ini subjeknya siswa yang berada dalam satu lingkungan sekolah yaitu siswa di SMA Negeri 2 Semarapura.

3.      Penutup
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa cara menuliskan judul penelitian, yaitu 1) Judul sebaiknya tidak terlalu umum, 2) judul hendaknya tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek, 3) judul tidak boleh mengandung singkatan atau akronim, 4) judul disesuaikan dengan topik bahasan yang sudah ditentukan sebelumnya, 5) memilih kalimat dengan kata kunci yang pas, 6) Penulisan karya ilmiah secara berkala, masih ada satu judul pelengkap yang disebut running title. 7) kata-kata yang dipilih untuk judul sebaiknya mengambil istilah-istilah ilmiah atau menggambarkan konsep-konsepnya, dan 8) Harus baru, relevan, dan menarik.
Sedangkan karakteristik judul penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu, 1.) Ada masalah yang akan diteliti, tindakan untuk mengatasi masalah, dan subjek, 2.) Dirumuskan secara singkat, padat, spesifik, dan tidak memberikan kemungkinan penafsiran yang beragam, serta memberikan gambaran tentang apa yang dipermasalahkan dalam PTK, 3.) Jumlah kata dalam judul tidak lebih dari 22 kata, 4.) Judul harus memuat keterangan tentang lokasi waktu, serta kelas yang dijadikan penelitian, dan mata pelajaran yang dijadikan PTK.
Menurut Narbuko dan Achmadi (2005:119-1120) variabel dapat dibedakan menjadi 6 berdasarkan fungsinya, yaitu Variabel Terikat  (Dependent Variabel), Variabel Bebas (Independent Variabel), Variabel Intervening, Variabel Moderator, Variabel kendali, Variabel Rambang.
Makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan masukan dari pembaca agar makalah ini bisa disempurnakan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Judul penelitian NonPTK satu variabel di kelas diartikan bahwa dalam judul tersebut memiliki satu variabel yang digunakan pada satu kelas. Judul penelitian NonPTK dua variabel tidak di kelas diartikan bahwa dalam judul tersebut memiliki dua variabel yang dilakukan di lapangan dan memiliki perbedaan terhadap dua variabel tersebut.

                                                                                                       
DAFTAR PUSTAKA

Barok, Irfan. 2014. Cara Menemukan Masalah dan Menentukan Judul PTK. http://penelitian-tindindakan-kelas.blogspot.sg/2014/04/bab-i-pendahuluana.html?m=1 (diakses pada 2 Maret 2017 )
Dalman. 2015. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Djuroto, dkk. 2007. Menulis Artikel dan Karya Ilmiah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Firdaus, M. Aziz. 2012. Metode Penelitian. Tangerang: Jelajah Nusa.
Indriati, Elly. 2005. Menulis Artikel dan Karya Tulis Ilmiah, Skripsi, Tesis dan Disertasi. . Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kunandar. 2010. Langkah Mudah PenelitianTindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Narbuko, Cholid., & Abu Achmadi. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wendra. 2016. Penulisan Karya Ilmiah. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages