Seseorang Bisa Membunuh Karena Cemburu Buta? Ini Penjelasannya![]() |
Foto: Anna Windri WOMENS MARCH BALI 2019, RENON |
Cemburu sebetulanya adalah hal yang wajar dirasakan semua orang.
Namun, jika rasa cemburu tidak bisa dikontrol secara positif, akan membuat seseorang melakukan tindakan nekat.
Seperti melukai diri sendiri, bunuh diri hingga tega melakukan pembunuhan terhadap pasangan atau orang yang menyulut api cemburu.
Seorang psikolog yang juga sebagai Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak P2TP2A Kota Denpasar, Dra. I Gusti Agung Sri Wetrawati, M.Si mengatakan tindakan pembunuhan tersebut dilakukan tidak bisa serta merta dikatakan pelaku mangalami gangguan jiwa hingga tega membunuh pasangannya.
"Untuk tahu dia gangguan jiwa harus test dulu sama dokter. Ini bisa aja karena cemburu yang sangat berlebihan atau dia (pelaku) memang orangnya paranoid," jelasnya saat dihubungi, Rabu (16/10/2019).
Dijelaskannya, kondisi yang bisa menyebabkan seseorang tega membunuh pasangannya karena rasa cemburu yang sangat berlebihan dan tidak bisa mengontrolnya secara positif.
"Iya benar. Karena seseorang tidak bisa mengontrol cemburu secara positif ditambah lagi dia memang paranoid atau orang yang memiliki kecurigaan yang berlebihan," tambahnya.
Saat ditanya mengenai pembunuhan karena cemburu didasari rasa cinta atau benci, I Gusti Agung Sri Wetrawati tidak membenarkan bahwa pembunuhan karena cemburu didasari karena rasa cinta ataupun benci.
"Tidak bisa dikatakan seperti itu ya. Mungkin saat kejadian itu terjadi dia sudah tidak bisa mengontrol dirinya. Penyebabnya apakah karena rasa cinta atau benci ini memang harus digali," tambahnya.
Sementara, mengutip dari psychologytoday.com, rasa cemburu ada karena seseorang merasa bahwa hubungan yang dimiliki terancam karena hadirnya orang lain.
Dan adanya rasa ketalutan bahwa orang yang dikasihani menemukan orang lain untuk menggantikan posisi seseorang tersebut.
Terdapat 3 alasan utama mengapa seseorang bisa cemburu.
Pertama, rasa ketidakamanan, yang dimaksud adalah rasa percaya diri yang turun sehingga menyebabkan seseorang merasa tidak yakin dirinya pantas untuk pasangannya.
Kedua, pemikiran obsesif, yang dimaksud adalah seseorang terus merasa cemas karena kesulitan menoleransi ketidakpastian untuk hal-hal yang tidak diketahui.
Ketiga, kepirbadian paranoid, adalah seseoranh sangat sulit memercayai orang lain, kemungkinan besar akibat trauma. Sehingga orang terdekat menjadi pelampiasan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar