JENIS-JENIS PENELITIAN - Mininewspaper

Breaking News

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Selasa, 12 November 2019

JENIS-JENIS PENELITIAN

JENIS-JENIS PENELITIAN

oleh: Noviana Windri Rahmawati
 
Jenis-jenis penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan dan tingkat kealamiahan (natural setting) objek yang diteliti. Berdasarkan tujuan metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian dasar (basic research), penetilian terapan (applied research) dan penelitian pengembangan (research ndevelopmemt). Selanjutnya berdasarkan tingkat kealamian, metode penelitian dapat dikelompokan menjadi metode penelitian ekperimen, survey dan naturalistic.
Gay (1977) menyatakan bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan antara penelitian murni (dasar) dan terapan secara terpisah, karena keduanya terletak pada garis kontinum. Penelitian dasar bertujuan untuk mengenbangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian dasar pada umumnya dilakukan pada laboratorium yang kondisinya terkontrol dengan ketat. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suaatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis. Jadi penelitian murni atau dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu. Setelah ilmu digunakan untuk memecahkan masalah maka penelitian tersebut akan menjadi penelitian terapan.
Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui, sedangkan penelitian terapan adalah bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah penelitian praktis.
Dalam bidang pendidikan, Borg and Gall (1988) menyatakan bahwa, penelitian dan pengembangan, merupakan metode penelitian yang didunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran penelitian dan pengembangan merupakan “jembatan antara penelitian dasar dengan penelitian terapan. Penelitian dasar bertujuan untuk menemukan pengetahuan yang secara praktis dapat diaplikasikan.
Selanjutnya Borg and Gall (1989) menyatakan : One why to bridge the gap between research and practice in education is to Research & Development, pada umumnya penelitian R&D bersifat longitudinal (beberapa tahap). Untuk penelitian analisis kebutuhan sehingga mampu dihasilkan produk yang bersifat hipotetik sering digunakan metode penelitian dasar. Selanjutnya, untuk menguji produk yang masih bersifat hipotetik tersebut, digunakan eksperimen. Setelah produk teruji, maka dapat diaplikasikan. Proses pengujian produk dengan eksperimen tersebut, dinamakan penelitian terapan (applied research). Hubungan antara penelitian dasar, penelitian pengembangan (R&D) dan penelitian terapan ditunjukkan pada gambar 1.2





Metode penelitian eksperimen, survey dan naturalistic/kualitatif juga dapat ditempatkan dalam satu garis kontinum, seperti ditunjukkan pada gambar 1.3.



Dari gambar tersebut terlihat bahwa, metode penelitian eksperimen sangat tidak alamiah/natural karena tempat penelitian di laboratorium dalam kondisi yang terkontrol sehingga tidak terdapat pengaruh dari luar. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan tertentu). Misalnya, pengaruh ruang kerja AC terhadap produktifitas kerja. Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan) tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen). Metode penelitian naturalistic/kualitatif, digunakan untuk meneliti pada tempat yang alamiah, dan penelitian tidak membuat perlakuan, karena peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic, yaitu berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan pandangan peneliti.
            Berdasarkan jenis-jenis penelitian seperti di atas, maka dapat dikemukakan di sini bahwa, yang termasuk dalam metode kuantitatif adalah metode penelitian eksperimen dan survey, sedangkan yang termasuk dalam metode kualitatif yaitu metode naturalistic. Penelitian untuk basic research pada umumnya menggunakan metode eksperimen dan kualitatif, applied research menggunakan eksperimen dan survey, dan R&D dapat menggunakan survey, kualitatif dan eksperimen.
Secara garis besar penelitian dapat dibedakan dari beberapa aspek bagaimana suatu bentuk penelitian diliht dan dibedakan, Bebepa aspek tinjauan tersebut termasuk: Aspek tujuan, aspek metode, aspek bidng kajian.
  1. Klasifikasi bentuk penelitian dari aspek tujuan, pertama yang hendak dibahas dalam sub tema ini adalah penelitian dari aspek tujuan (Gay, 1981). Ada tujuam macam tujuan, yaitu penelitian dasar dan penelitian lanjut.
a.      Penelitian dasar. Suatu bentuk penelitian dikatakan penelitian dasar apabila para peneliti yang melakukan penelitian mempunyai tujuan perluasan ilmu dengan tanpa memikirkan pada pemanfaatan hasil penelitian tersebut untk manusia maupun masyarakat. Penelitian yang demikian itu banyak dilakukan oleh negara-negara maju yang memang dana pendidikan maupun dana penelitian tidak menjadi problem. Contoh penelitian di bidang kedokteran untuk menemuikan spesies baru
  1. Penelitian terapan atau sring disebut sebagai applied research. para peneliti dalam hal ini mengadakan penelitian atas dasar permasalahan yang signifikan dan hidup di masyarakat sekitaranya. Tujuan para peneliti yang utama adalah pemecahan masalah dan hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara individual maupun secara kelompok maupun keperluan industry atau pengusaha dan bukan untuk wawasan keilmuan. Klasifikasi penelitian menurut aspek metode. Beberapa macam bentuk penelitian dilihat dari segi metode sebai berikut.
a.      Penelitian deskriptif. Penelitian Deskriptif sering ditemui di bidang sosial, ekonomi dan pendidikan. Penelitian ini juga disebut penelitian praeksperimen. Dalam penelitian ini para peneliti melakukan eksplorasi , menggambarkan, dengan tujuan untuk dapat menerangkan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan.
b.     Penelitian sejarah. Penelitian ini sama dengan penelitian deskriptif yaitu sama-sama menggambarkan secara komprehensif tentang objek atau subjek penelitian. Yang membedakan penelitian adalah peneliti lebih memfokuskan pencarian data dengan metode wawancara pada pelaku sejarah.
c.      Penelitian survei. Penelitian ini juga disebut penelitian normatif atau penelitian kasus. Penelitian ini tidak membatasi satu atau beberapa variabel.
d.     Penelitian ex-postfacto. Disebut ex-postfacto karena para peneliti menghubungkan dengan variabel yang telah terjadi dan mereka tidak perlu memberikan perlakuan terhadap variabel yang diteliti.
e.      Penelitian eksperimen. Penelitian ini merupakan metode inti dari model penelitian yang ada. Karena dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga persyaratan dari suatu bentuk penelitian. Persyaratannya yaitu kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian ini peneliti membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi dua grup yaitu grup treatment (yang memperoleh perlakuan) dan grup kontrol (tidak memperoleh perlakuan).
f.      Penelitian kuasi eksperimen. Kuasi artinya semu. Penelitian ini dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu. Penelitian ini banyak digunakan di bidang ilmu pendidikan dengan subjek yang diteliti adalah manusia.
  1. Klasifikasi penelitian menurut bidang garapan. Bentuk penelitian dibedakan menjadi penelitian pendidikan dan nonpendididkan.
a.      Penelitian pendidikan. Pokok penelitiannya adalah menekankan pada sekitar masalah pendidikan, baik mencakup faktor internal (komponen guru, siswa, kurikulum, manajemen pendidikan, dan hubungan lembanga dengan masyarakat) dan faktor eksternal (kebijakan pemerintah terhadap lembaga pendidikan, pengaruh gaya hidup elit terhadap prospek pendidikan, pengaruh kehidupan sosial dan ekonomiterhadap pendidikan generasi muda, dll).
b.     Penelitian nonkependidikan. Penelitian nonkependidikan ini mempunyai cakupan yang luas sekali seluas seluas bidang keahlian dan variasi dari para pembaca, dapat dimasukkan sebagai penelitian nonkependidikan. Contoh: penelitian sosial, ekonomi, politik, agama, kebijakan pemerintah dll.
Jenis-jenis Penelitian
Penelitian dapat digolongkan menurut sudut tinjauan tertentu. Menurut Prof. Sutrisno Hadi MA, jenis-jenis penelitian dapat digolongkan sebagai berikut:
1.     Menurut bidangnya: penelitian ini meliputi misalnya penelitian pendidian, penelitian pertanian, penilitian hukum, penelitian ekonomi, penelitian agama.
2.     Menurut tempatnya: penelitian dapat meliputi misalnya penelitian laboratorium, penelitian perpustakaan, penelitian kancah.
3.     Menurut pemakaiannya: penelitian dapat meliputi penelitian murni (dasar) dan penelitian terapan (terpakai).
4.     Menurut tujuan umumnya: penelitian dapat meliputi penelitian eksploratif, penelitian developmental dan penelitian verivikatif.
5.     Menurut tarapnya: penelitian dapat meliputi penelitian inferensial,
6.     Menurut pendekatannya: penelitian dapat meliputi penelitian longitudinal dan penelitian cross sectional.
Menurut Dirjen Pendidikan Tinggi menyebutkan salah satu cara penggolongan mengenai macam rancangan penelitian berdasarkan jenis atas sifat-sifat masalahnya.
Mendasarkan atas sifat-sifat masalah tersebut. Rancangan penelitian dapat digolongkan sebagai berikut:
  1. Penelitian Historis:
-   Penelitian historis tergantung kepada data yang diobservasioleh penelitian sendiri. Data yang baik akan dihasilkan oleh kerja yang cermat yang menganalisis keautentikan,  ketetapan dan pentingnya sumber-sumbernya.
-   Penelitian Historis haruslan tertib ketat, sistematis dan teratur.
-   Penelitian historis tergantung dua data, yaitu primer ialah data yang secara langsung diproleh oleh peneliti dan suber primir (data asli), dan data skunder yaitu data yang diproleh penelitian dari orang lain atau sumber sekunder jadi bukan asli.
-   Penelitian historis menghendaki kritik untuk memproleh kualitas data. Ada dua macam kritik : 1). Kritik eksternal menanyakan apakah datanya asli atau tiruan dan apabila autentik apakaah relevan serta akurat. 2). Kritik internal yaitu kritik yang menguji motif, objek-objektifitas, dan kecermatn penelitian terhadap daataa yang diproleh.
-   Penelitian historis menggunakan pendekataan yang lebih utama dan dapat menggali informasi yang lebih tua disbanding penelahan pustaka.
  1. Penelitian Deskriptif:
-   Pada umumnya bersifat menyajikan potret keadaan biasa mengajukan hipotesis atau tidak
-   Merncang cra pendekatannya, hal ini meliputi macam datanya, penentuan sampelnya, penentuan metode pengumpulan datanya. Melatih tenaga lapangan dan lain sebagainya.
-   Mengumpulkan data
-   Menyusun laporan
  1. Penelitian Perkembangan:
-   Memusatkan perhatian pada studi tentang vriabel dan perkembangannya selama beberaapa waktu (Bulan atau Tahun).
  1. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan:
-   Penelitian kasus adaalah penelitian yang mendalam mengenai kasus tertentu yang hasilnya yang merupakan gambaran lengkap dan terorganim mengenai kasus itu penelitian ini antara lain mwncakup keseruluhan siklus kehidupan kadang-kadang hanya meliputi segmen-segmen tertentu pada faaktor-faktor kasus.
  1. Penelitian Korelasional:
-   Penelitian ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya secara serentak dalam keadaan realistiknya.
-   Penelitian ini menunjukan taraf tinggi hendaknya saling hubungan bukan ada atau tidaknya saling hubungan tersebut.
-   Penelitian cocok bila variabel-variabel bebas akibatnya kurang tertib dan kurang ketat.
-   Sering menggunakan data yang tanpa pilih-pilih.
  1. Penelitian Komperatif:
-   Penelitian komperatif bersifat ex post fakta artinya dikumpilkan setelah semua kejadian yang diproleh berlanhsung atau lewat.
  1. Penelitian Eksperimental Sungguhan :
-   Menurut variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimen scara tertib dan ketat baik dengan control atau manipulasi langsung maupun dengan randomisasi.
-   Secara khas menggunakan kelompok control sebagai garis dasar untuk dibandingkan dengan kelompok yang dikenai perlakuan eksperimental.
  1.  Penelitian Esperimental:
-   Penelitian eksperimental secara semu secara khas mengenai keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin mengontrol semua variabel yang relefan kecuali beberapa variabl saja.
  1. Penelitian Tindakan:
-   Praktis dan langsung relevan untuk situasi actual dalam dunia.
-   Cara penelitian ini juga impiris bahwa penelitian ini mendasarkan diri, pada observasi actual dan data mengenai tingkah laku, tidak berdasar pada pendapat subjektif yang didasarkan pada pengalaman masa lampau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages