Kelas Kata
dan Permasalahannya
Oleh:
Oleh:
Fazira Pretty Herty 1412011059
Fazira Pretty Herty 1412011059
Noviana Windri
Rahmawati 1412011070
Komang Emi Apriliani 1412011080
Fakultas Bahasa
dan Seni
Universitas
Pendidikan Ganesha
2015
Kata
Pengantar
Puji syukur kehadapan Tuhan Yang
Maha Esa, karena berkat Rahmat-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kelas Kata dan Permasalahannya.
Dalam proses pembuatan makalah ini, kami menemukan banyak kesulitan dan
kekurangan dalam mengerjakan makalah ini.
Dengan demikian, kami mengucapkan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak
langsung dalam memberi dukungan penyelesaian makalah ini. Kami masih memerlukan
komentar atau masukan, guna menyempurnakan makalah ini.
Singaraja,
28 Oktober 2015
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar.............................................................................................................. i
Daftar Isi ...................................................................................................................... ii
Daftar Isi ...................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN ……………………………………………………………….….. 1
PEMBAHASAN
2.1 Apa
saja yang termasuk ke dalam kelas kata…………………………… 2
2.2 Apa
saja masalah-masalah yang biasanya ditemukan
dalam kelas kata…. 4
PENUTUP
Kesimpulan..........................................................................................................
5
Daftar
Pustaka.....................................................................................................
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Dalam
ilmu kebahasaan, semua kata tidak bisa dikelompokkan ke dalam satu kategori.
Setiap kata mempunyai kelas katanya masing-masing, sehingga setiap kata dapat
dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan unsur sintaksisnya. Kita dapat
menemukan beberapa permasalahan dalam frasa belajar pembelajaran. Kata
“belajar” dan “pembelajaran” sama-sama berasal dari kata akar “ajar”. Kata
“ajar” termasuk ke dalam kelas kata benda. Lalu, bila kata “ajar” diberi
prefiks bel- , maka akan menjadi “belajar” sehingga kelas katanya juga berubah
menjadi kata kerja atau verba. Sedangkan, dalam kata “pembelajaran” yang
berasal dari kata “belajar” yang diberi konfiks pe-an, maka akan berubah kelas
katanya menjadi kata benda. Oleh karena itu, pada makalah ini kami akan
membahas permasalahan-permasalahan yang sebenarnya ada di dalam kelas kata yang
sering kita gunakan tetapi kita abaikan bentuk kelas katanya.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
saja yang termasuk ke dalam kelas kata?
2. Apa
saja masalah-masalah yang biasanya ditemukan
dalam kelas kata?
1.3 TUJUAN
1. Untuk
mengetahui apa saja yang termasuk ke dalam kelas kata.
2. Untuk
mengetahui apa saja masalah-masalah yang biasanya ditemukan dalam kelas kata.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KELAS
KATA
Kata
dikelompokkan berdasarkan bentuk serta perilakunya. Kelas kata sendiri
dikelompokkan menjadi 5 kelas, yaitu:
1. Kata
Benda ( nomina )
Kata benda adalah kata yang mengacu pada
nama seseorang, binatang, tempat, dan benda. Fungsi dasar kata benda adalah
menamai sesuatu ( seseorang, tempat, benda, binatang). Kata benda tidak dapat
diterangkan dengan kata tidak, melainkan kata bukan. Misalnya, kata “saya”
dalam kalimat “saya tidak superman” merupakan kalimat yang salah, melainkan
yang benar adalah “ saya bukan superman”.
Seperti yang sudah diketahui bahwa nomin
mencakup pronomina dan numeralia. Pronomina ialah kata penunjuk, pernyataan
atau penanya tentang sebuah substansi dan dengan demikian justru mengganti
namanya ( Ramlan, 1991 dalam Putrayasa, 2007:74). Ada tiga pronominal dalam
bahasa indonesia yaitu pronomina persona, pronomina penunjuk, dan pronomina
penanya.
Pronomina persona adalah pronomina yang
dipakai untuk mengacu pada orang. Pronomina dapat mengacu pada diri sendiri
atau lawan bicara, orang kedua maupun orang ketiga.
Pronomina penunjuk dalam bahasa
Indonesia ada tiga macam yaitu, yang pertama pronominal penunjuk umum, penunjuk
tempat, dan penunjuk ihwal. Pronomina penunjuk umum adalah ini, itu, dan anu. Kata
ini biasanya dipakai untuk menunjuk tempat yang berjarak lebih dekat. Pronomina
penunjuk tempat adalah sini, situ,
atau sana. Karena penunjuk lokasi,
pronominal ini sering digunakan dengan preposisi pengacu arah, di atau ke atau
dari. Seperti contohnya “mereka berangkat dari
sini”. Dalam bahasa indonesia, penunjuk ihwal adalah begini dan begitu. Hal
ini mengacu pada acuan yang dekat dan jauh dengan pembicara : dekat (begini)
dan jauh (begitu). Misalnya, “Bapak mengatakan begini”. Dalam hal ini jauh bersifat psikologis.
2. Kata
Kerja (Verba)
Kata kerja adalah kata yang menyatakan
tindakan ( Ramlan, 1991 dalam Putrayasa, 2007: 76). Kata kerja biasanya ditandai dengan imbuhan
me-, ber-, ter-, per-, -kan, dan –i. kata kerja atau verba dapat dibedakan
berdasarkan bentuknya menjadi dua, verba dasar bebas dan verba turunan. Verba
dasar bebas yaitu verba yang berupa kata dasar atau kata akar. Contohnya :
duduk, makan, mandi. Sedangkan verva turunan adala verba yang sudah mengalami
afiksasi, reduplikasi, gabungan proses atau berupa paduan leksem. Verba
berafiks adalah verba dasar bebas yang diberi imbuhan ( bernyanyi, bertaburan,
menari, menjalani). Verba bereduplikasi adalah verba yang bentuk dasarnya terjadi
pengulangan (buku-buku).
3. Kata
sifat ( adjectiva)
Kata sifat adalah kata yang memberi keterangan yang
lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat ( Alwi,
at.al, 1998 dalam Putrayasa, 2007:80). Kata sifat biasanya terletak di depan
atau di belakang benda. Jika diliihat dari bentuknya, kata dasar atau kata
adjectiva dapat dibedakan manjadi dua, yaitu adjectiva dasar dan adjectiva
turunan. Adjectiva dasar adalah kata sifat yang dapat diuji dengan kata sangat, lebih. Bentuk kedua yaitu adjectiva turunan, adalah
adjectiva yang berafiks dan bereduplikasi.
4. Kata
Keterangan ( adverbia )
Kata keterangan adalah kata yang menerangkan suatu tempat
dan waktu atau kata yang digunakan untuk menerangkan bagaimana, dimana, kapan,
dan mengapa suatu perbuatan dilakukan atau terjadi. Adverbia dapat ditemui
dalam bentuk dasar, bentuk turunan, adverbial yang terjadi dari gabungan
kategori lain dan proomina, adverbial deverbal gabungan, adverbial
de-adjectival gabungan, serta gabungan proses. Adverbia turunan terbagi atas
adverbia turunan yang tidak berpindah kelas ( agak-agak, belum-belum) dan
adverbia gabungan (belum boleh, tidak boleh tidak, tidak mungkin lagi, belum
tentu). Ada juga adverbia turunan yang berasal dari berbagai kelas, adverbial
de-adjectival, adverbial denumeralia dan deverbal.
5. Kata
Tugas
Kata tugas adalah segala macam kata yang tidak
termasuk ke dalam kelas kata lainnya. Yang termasuk kata tugas adalah kata
depan atau preposisi ( di, ke, dari ), kata hubung atau kata konjungsi ( dan,
atau, karena, dengan), kata sandang atau artikula ( si, sang, para, kaum). Kata
tugas biasanya tidak dapat berdiri sendiri, tidak pernah mendapat imbuhan atau
mengalami afiksasi.
2.2 MASALAH
PADA KELAS KATA
1. Mengapa
kata ulang tidak termasuk ke dalam kata bentukkan?
Kata
bentukan (kata jadian) adalah kata yang sudah dibentuk menjadi kata kompleks
(afiksasi, reduplikasi dan pemajemukan). Sedangkan kata ulang adalah kata yang
terbentuk karena adanya reduplikasi atau pengulangan.
2. Apa
perbedaan keterangan tempat pada kelas kata keterangan dengan kelas kata benda?
Dalam masalah ini kita bias
mengambil contoh misalnya, (1)“Pantai Lovina
merupakan salah satu objek wisata di Bali”. Dalam kalimat ini Pantai Lovina yang merupakan tempat
menduduki sebagai kata benda. (2)“Saya dan teman-teman liburan ke Pantai
Lovina”. Sedangkan pada kalimat kedua, frasa ke Pantai Lovina merupakan keterangan tempat yang termasuk ke dalam
kelas kata keterangan. Perbedaan dari
contoh di atas bisa dilihat dari adanya preposisi pada kalimat kedua (ke Pantai
Lovina). Sedangkat kelas kata nomina tidak diikuti preposisi, melainkan berdiri
sendiri sebagai nomina lokasi.
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Kata dikelompokkan berdasarkan
bentuk serta perilakunya. Kelas kata dapat dikelompokkan menjadi 5 kelas,
yaitu:
1) Kata
benda adalah kata yang mengacu pada nama seseorang, binatang, tempat, dan benda,
2) Kata kerja adalah kata yang menyatakan tindakan ( Ramlan, 1991 dalam
Putrayasa, 2007: 76). Kata benda
biasanya ditandai dengan imbuhan me-, ber-, ter-, per-, -kan, dan –i, 3) Kata
sifat adalah kata yang memberi keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu
yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat ( Alwi, at.al, 1998 dalam Putrayasa,
2007:80). Kata sifat biasanya terletak di depan atau di belakang benda, 4) Kata
keterangan adalah kata yang menerangkan suatu tempat dan waktu atau kata yang
digunakan untuk menerangkan bagaimana, dimana, kapan, dan mengapa suatu perbuatan
dilakukan atau terjadi, dan 5) Kata tugas adalah segala macam kata yang tidak
termasuk ke dalam kelas kata lainnya.
3. Masalah
yang dapat kita temui pada kehidupan sehari-hari tentang kelas kata yaitu, 1) Menagapa
kata ulang tidak termasuk ke dalam kata bentukkan? Apa perbedaan keterangan
tempat pada kelas kata keterangan dengan kelas kata benda?
DAFTAR PUSTAKA
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Putrayasa
. 2007. Analisis Kalimat. Bandung: Refika Aditama.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar