Kelas Kata dan Permasalahannya - Mininewspaper

Breaking News

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sabtu, 21 November 2015

Kelas Kata dan Permasalahannya

Kelas Kata dan Permasalahannya

Oleh:
Oleh:
Fazira Pretty Herty 1412011059
Noviana Windri Rahmawati 1412011070
Komang Emi Apriliani 1412011080


Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Ganesha
2015

Kata Pengantar
          Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat-Nya,  kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kelas Kata dan Permasalahannya. Dalam proses pembuatan makalah ini, kami menemukan banyak kesulitan dan kekurangan dalam mengerjakan makalah ini.
            Dengan demikian, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam memberi dukungan penyelesaian makalah ini. Kami masih memerlukan komentar atau masukan, guna menyempurnakan makalah ini.

                                                                                                Singaraja, 28 Oktober 2015
                                                                                                            Penulis




Daftar Isi
Kata Pengantar..............................................................................................................  i
Daftar Isi ....................................................................................................................
..  ii

PENDAHULUAN ……………………………………………………………….…..  1
PEMBAHASAN
2.1  Apa saja yang termasuk ke dalam kelas kata……………………………  2
2.2  Apa saja masalah-masalah yang biasanya ditemukan  dalam kelas kata…. 4
PENUTUP
Kesimpulan.......................................................................................................... 5
Daftar Pustaka..................................................................................................... 6



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Dalam ilmu kebahasaan, semua kata tidak bisa dikelompokkan ke dalam satu kategori. Setiap kata mempunyai kelas katanya masing-masing, sehingga setiap kata dapat dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan unsur sintaksisnya. Kita dapat menemukan beberapa permasalahan dalam frasa belajar pembelajaran. Kata “belajar” dan “pembelajaran” sama-sama berasal dari kata akar “ajar”. Kata “ajar” termasuk ke dalam kelas kata benda. Lalu, bila kata “ajar” diberi prefiks bel- , maka akan menjadi “belajar” sehingga kelas katanya juga berubah menjadi kata kerja atau verba. Sedangkan, dalam kata “pembelajaran” yang berasal dari kata “belajar” yang diberi konfiks pe-an, maka akan berubah kelas katanya menjadi kata benda. Oleh karena itu, pada makalah ini kami akan membahas permasalahan-permasalahan yang sebenarnya ada di dalam kelas kata yang sering kita gunakan tetapi kita abaikan bentuk kelas katanya.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Apa saja yang termasuk ke dalam kelas kata?
2.      Apa saja masalah-masalah yang biasanya ditemukan  dalam kelas kata?

1.3  TUJUAN
1.      Untuk mengetahui apa saja yang termasuk ke dalam kelas kata.
2.      Untuk mengetahui apa saja masalah-masalah yang biasanya ditemukan dalam kelas kata.






BAB II
PEMBAHASAN
2.1  KELAS KATA
Kata dikelompokkan berdasarkan bentuk serta perilakunya. Kelas kata sendiri dikelompokkan menjadi 5 kelas, yaitu:
1.      Kata Benda ( nomina )
Kata benda adalah kata yang mengacu pada nama seseorang, binatang, tempat, dan benda. Fungsi dasar kata benda adalah menamai sesuatu ( seseorang, tempat, benda, binatang). Kata benda tidak dapat diterangkan dengan kata tidak, melainkan kata bukan. Misalnya, kata “saya” dalam kalimat “saya tidak superman” merupakan kalimat yang salah, melainkan yang benar adalah “ saya bukan superman”.
Seperti yang sudah diketahui bahwa nomin mencakup pronomina dan numeralia. Pronomina ialah kata penunjuk, pernyataan atau penanya tentang sebuah substansi dan dengan demikian justru mengganti namanya ( Ramlan, 1991 dalam Putrayasa, 2007:74). Ada tiga pronominal dalam bahasa indonesia yaitu pronomina persona, pronomina penunjuk, dan pronomina penanya.
Pronomina persona adalah pronomina yang dipakai untuk mengacu pada orang. Pronomina dapat mengacu pada diri sendiri atau lawan bicara, orang kedua maupun orang ketiga.
Pronomina penunjuk dalam bahasa Indonesia ada tiga macam yaitu, yang pertama pronominal penunjuk umum, penunjuk tempat, dan penunjuk ihwal. Pronomina penunjuk umum adalah ini, itu, dan anu. Kata ini biasanya dipakai untuk menunjuk tempat yang berjarak lebih dekat. Pronomina penunjuk tempat adalah sini, situ, atau sana. Karena penunjuk lokasi, pronominal ini sering digunakan dengan preposisi pengacu arah, di atau ke atau dari. Seperti contohnya “mereka berangkat dari sini”. Dalam bahasa indonesia, penunjuk ihwal adalah begini dan begitu. Hal ini mengacu pada acuan yang dekat dan jauh dengan pembicara : dekat (begini) dan jauh (begitu). Misalnya, “Bapak mengatakan begini”. Dalam hal ini jauh bersifat psikologis.
2.      Kata Kerja (Verba)
Kata kerja adalah kata yang menyatakan tindakan ( Ramlan, 1991 dalam Putrayasa, 2007: 76).  Kata kerja biasanya ditandai dengan imbuhan me-, ber-, ter-, per-, -kan, dan –i. kata kerja atau verba dapat dibedakan berdasarkan bentuknya menjadi dua, verba dasar bebas dan verba turunan. Verba dasar bebas yaitu verba yang berupa kata dasar atau kata akar. Contohnya : duduk, makan, mandi. Sedangkan verva turunan adala verba yang sudah mengalami afiksasi, reduplikasi, gabungan proses atau berupa paduan leksem. Verba berafiks adalah verba dasar bebas yang diberi imbuhan ( bernyanyi, bertaburan, menari, menjalani). Verba bereduplikasi adalah verba yang bentuk dasarnya terjadi pengulangan (buku-buku).
3.      Kata sifat ( adjectiva)
Kata sifat adalah kata yang memberi keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat ( Alwi, at.al, 1998 dalam Putrayasa, 2007:80). Kata sifat biasanya terletak di depan atau di belakang benda. Jika diliihat dari bentuknya, kata dasar atau kata adjectiva dapat dibedakan manjadi dua, yaitu adjectiva dasar dan adjectiva turunan. Adjectiva dasar adalah kata sifat yang dapat diuji dengan kata sangat, lebih.  Bentuk kedua yaitu adjectiva turunan, adalah adjectiva yang berafiks dan bereduplikasi.

4.      Kata Keterangan ( adverbia )
Kata keterangan adalah kata yang menerangkan suatu tempat dan waktu atau kata yang digunakan untuk menerangkan bagaimana, dimana, kapan, dan mengapa suatu perbuatan dilakukan atau terjadi. Adverbia dapat ditemui dalam bentuk dasar, bentuk turunan, adverbial yang terjadi dari gabungan kategori lain dan proomina, adverbial deverbal gabungan, adverbial de-adjectival gabungan, serta gabungan proses. Adverbia turunan terbagi atas adverbia turunan yang tidak berpindah kelas ( agak-agak, belum-belum) dan adverbia gabungan (belum boleh, tidak boleh tidak, tidak mungkin lagi, belum tentu). Ada juga adverbia turunan yang berasal dari berbagai kelas, adverbial de-adjectival, adverbial denumeralia dan deverbal.

5.      Kata Tugas
Kata tugas adalah segala macam kata yang tidak termasuk ke dalam kelas kata lainnya. Yang termasuk kata tugas adalah kata depan atau preposisi ( di, ke, dari ), kata hubung atau kata konjungsi ( dan, atau, karena, dengan), kata sandang atau artikula ( si, sang, para, kaum). Kata tugas biasanya tidak dapat berdiri sendiri, tidak pernah mendapat imbuhan atau mengalami afiksasi.

2.2  MASALAH PADA KELAS KATA
1.      Mengapa kata ulang tidak termasuk ke dalam kata bentukkan?
Kata bentukan (kata jadian) adalah kata yang sudah dibentuk menjadi kata kompleks (afiksasi, reduplikasi dan pemajemukan). Sedangkan kata ulang adalah kata yang terbentuk karena adanya reduplikasi atau pengulangan.
2.      Apa perbedaan keterangan tempat pada kelas kata keterangan dengan kelas kata benda?
Dalam masalah ini kita bias mengambil contoh misalnya, (1)“Pantai Lovina merupakan salah satu objek wisata di Bali”. Dalam kalimat ini Pantai Lovina yang merupakan tempat menduduki sebagai kata benda. (2)“Saya dan teman-teman liburan ke Pantai Lovina”. Sedangkan pada kalimat kedua, frasa ke Pantai Lovina merupakan keterangan tempat yang termasuk ke dalam kelas kata keterangan. Perbedaan dari contoh di atas bisa dilihat dari adanya preposisi pada kalimat kedua (ke Pantai Lovina). Sedangkat kelas kata nomina tidak diikuti preposisi, melainkan berdiri sendiri sebagai nomina lokasi.



BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
            Kata dikelompokkan berdasarkan bentuk serta perilakunya. Kelas kata dapat dikelompokkan menjadi 5 kelas, yaitu:
1)      Kata benda adalah kata yang mengacu pada nama seseorang, binatang, tempat, dan benda, 2) Kata kerja adalah kata yang menyatakan tindakan ( Ramlan, 1991 dalam Putrayasa, 2007: 76).  Kata benda biasanya ditandai dengan imbuhan me-, ber-, ter-, per-, -kan, dan –i, 3) Kata sifat adalah kata yang memberi keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat ( Alwi, at.al, 1998 dalam Putrayasa, 2007:80). Kata sifat biasanya terletak di depan atau di belakang benda, 4) Kata keterangan adalah kata yang menerangkan suatu tempat dan waktu atau kata yang digunakan untuk menerangkan bagaimana, dimana, kapan, dan mengapa suatu perbuatan dilakukan atau terjadi, dan 5) Kata tugas adalah segala macam kata yang tidak termasuk ke dalam kelas kata lainnya.
3.      Masalah yang dapat kita temui pada kehidupan sehari-hari tentang kelas kata yaitu, 1) Menagapa kata ulang tidak termasuk ke dalam kata bentukkan? Apa perbedaan keterangan tempat pada kelas kata keterangan dengan kelas kata benda?




DAFTAR PUSTAKA
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Putrayasa . 2007. Analisis Kalimat. Bandung: Refika Aditama.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages