Sekitar tahun 2018 akhir, aku mengunjungi sebuah perkampungan di Pulau Bali.
Sebuah perkampungan di tengah megahnya Kota Denpasar yang membuat tidak sedikit orang miris melihatnya.
Aku menyebutnya 'Kampung Tenda' karena sebanyak 26 KK tinggal terpaksa tinggal di dalam tenda.
Tidak ada pilihan lain.
Mereka adalah para korban penggusuran sengketa tanah.
Kira-kira, sudah 4 kali aku mengunjungi 'Kampung Tenda'.
Pada Juli 2020, aku memiliki rencana liputan mengangkat tentang isu anak.
Karena aku melihat, tidak hanya orang dewasa yang terdampak.
Melainkan juga anak-anak.
Selama ini, mereka tinggal di tempat ala kadarnya di atas tanah yang dipinjamkan seorang dermawan.
Tinggal bersama dengan berbagi kamar mandi.
Ketika siang, tentu mereka merasakan teriknya matahari yang luar biasa.
Ketika musim hujan tiba, tenda mereka tak jarang akan digenangi air.
Isu utama anak-anak korban penggusuran adalah untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi, bagaimana cara mereka bertahan hidup di sebuah tenda, kenyamanan belajar dan tidur.
Namun, berdasarkan rentetan cerita yang dijelaskan oleh kepala lingkungan 'Kampung Tenda', aku membatalkan niat mengangkat isu tersebut.
Rencana liputan, rencana menginap, daftar narasumber, dan daftar pertanyaan terpaksa hanya menjadi arsip pribadi saja.
Banyak sekali hal yang melatarbelakanginya, salah satunya adalah ketidakinginan membawa anak-anak kembali mengingat trauma di masa lalu.
Miris mendengar ceritanya. Dan tentu gambaran penggusuran masih teringat jelas di benak mereka.
Namun, kabar baiknya adalah penantian dan perjuangan warga 'Kampung Tenda' selama hampir 4 tahun ini akhirnya menemukan titik terang.
Mereka telah mendapatkan bantuan lahan dari pemerintah setempat. Alhamdulillah.
Setidaknya ada harapan baru bagi mereka soal tempat tinggal.
Untuk anak-anak 'Kampung Tenda' yang telah miliki mimpi-mimpi besar yang ingin diwujudkan.
Artikel ini saya tulis untuk meninggalkan jejak kenanganku yang pernah menelusuri dan berinterkasi dengan masyarakat 'Kampung Tenda'.
Sebelum mereka akhirnya akan pindah ke tempat baru.
Semoga alam berpihak kepada mereka yang memiliki rencana-rencana besar 🌻



Tidak ada komentar:
Posting Komentar