SIKAP MENTAL WIRAUSAHA - Mininewspaper

Breaking News

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jumat, 03 Januari 2020

SIKAP MENTAL WIRAUSAHA



KEWIRAUSAHAAN
SIKAP MENTAL WIRAUSAHA


Oleh
Fazira Pretty Herty                                            (1412011059)
Noviana Windri Rahmawati                             (1412011070)
Muhammad Afif                                                            (1412011072)
Devita Febrianti                                                   (1412011073)
Komang Emi Apriliani                                       (1412011080)
Ni Wayan Aryantini                                           (1412011083)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2017



Salah satu program penting mengentaskan kemiskinan dan pengangguran adalah menciptakan lapangan usaha dan mencetak wirausaha. Pencetakan wirausaha harus diikuti dengan usaha menumbuhkembangkan jiwa dan semangat kewirausahaan di dalam masyarakat. Meredith (Yuyus Suryana, 2006 dalam jurnal dewi) menyatakan bahwa wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna dalam memastikan kesuksesan. Wirausaha merupakan pelaku dari kewirausahaan, di mana kewirausahaan menurut Yuyus Suryana (2006 : 21) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Kewirausahaan bukan hanya urusan pengalaman di lapangan, tetapi merupakan disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan.
Sikap kewirausahaan adalah kesiapan seseorang untuk merespon secara konsisten terhadap ciri-ciri yang dimiliki oleh seorang wirausaha, yaitu percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambilan risiko dan suka tantangan, kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi ke masa depan. Dari sikap kewirausahaan yang ditunjukkan oleh seseorang akan dapat menunjukan kemampuannya dalam mengelola usahanya. Menurut Edward De Bono dalam bukunya berjudul Serious Creativity (Toni Setiawan, 2012 dalam jurna dewi) bahwa salah satu faktor yang menentukan suksesnya suatu usaha adalah kemampuannya mengelola assets utamanya. Kemampuan mengelola usaha adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha berupa kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru, kemampuan mencari peluang, keberanian atau kemampuan menanggung risiko dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan sumber daya.
Sikap merupakan kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan pada sesuatu yang tepat. Selain itu dapat diartikan sebagai sesuatu yang dipelajari dan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi dan menentukan apa yang dicari dalam kehidupan. Sikap seseorang mampu mendewasakan seseorang.
Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk selalu dalam keadaan baik. Unsur ini yang menentukan apakah orang menjadi sosok yang tinggi budi atau sebaliknya menjadi orang yang jahat dan culas. Orang baik budi merupakan kader pembangunan bangsa, sedangkan orang jahat akan menjadi beban masyarakat dari bangsa itu sendiri. Tentu kita tidak ingin melihat bahwa banyak kejahatan dan keculasan merajalela di negeri ini. Itu sebabnya pembinaan sikap mental menjadi unsur penting dalam dunia kewiraswastaan sekaligus dalam kehidupan. Selain menghadirkan sifat-sifat baik alamiah seperti kejujuran dan ketulusan, sikap mental mencakup juga segi-segi positif dalam motivasi dan proaktivitas.
Sikap dan mental terbagi 2:
1.     Pikiran positif & menumbuhkan sikap mental positif
Kejujuran, ketekunan, keuletan, kemauan, tanggung jawab, percaya diri,  rajin berdaya upaya, tidak lekas putus asa, pemikiran dari diri sendiri, tidak mengharap belas kasihan, lebih banyak berpikir & berbuat kreatif, dsb.
2.     Pikiran negatif
Kurang bertanggung jawab, suka menunda-nunda kewajiban, serba ragu, tidak percaya pada diri sendiri, dsb.

Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan adalah tingkat pendidikan. Untuk itu, perlu didorong terciptanya program pendidikan dan pelatihan formal di bidang kewirausahaan di semua tingkatan program studi untuk menumbuhkembangkan pengetahuan kewirausahaan. Alma (2005:6) menyatakan dengan bekalpendidikan tinggi yang diperoleh di bangku kuliah dan idealisme yang terbentuk, lulusan Perguruan Tinggi diharapkan mampu mengembangkan diri menjadi seorang wirausahawan.
Sebagai usaha dalam upaya menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan dan mengembangkan kemampuan dalam berwirausaha, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, telah meluncurkan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) untuk dilaksanakan dan dikembangkan oleh perguruan tinggi. PMW bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan jiwa wirausaha kepada para mahasiswa agar menjadi pengusaha yang tangguh dan sukses menghadapi persaingan global. Hasil akhir dari PMW yaitu diharapkan terjadinya penurunan angka pengangguran lulusan pendidikan tinggi yang pada kenyataannya menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Terdapat banyak fasilitas yang diberikan dalam PMW, salah satunya pelatihan kewirausahaan. Pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan awal sehingga diharapkan dapat membentuk jiwa kewirausahaan dari peserta PMW. Pengetahuan awal yang diberikan mengenai motivasi berwirausaha, teknik penyusunan rencana bisnis pengelolaan bisnis dan pengembangan usaha, kemitraan, manajemen keuangan, pemasaran, dan lain-lain.

Membangun Mental dan Kepribadian Berwirausaha
Berikut ada enam Sikap mental (minimal) yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan agar sukses menjalankan wirausahanya adalah :
1.     Kreatif dan Inovatif.
Bermental Wirausahawan terletak pada seberapa besar seseorang dapat mengekspresikan dan mengeksploitasi kemampuan dirinya, berimajinasi, senantiasa mendapatkan inspirasi, menciptakan atau memperbaharui sesuatu yang belum terpikirkan oleh orang lain dan hasil inovasinya itu menjadi sesuatu yang mempunyai nilai jual. Perumpamaan kata “jika kamu tidak bisa menjadi yang pertama, maka jadilah yang berbeda”. Jadi kita harus selalu berinovasi dengan hal yang telah ada sebelumnya, bukan mencontek yang pertama, tapi mengembangkan yang telah ada lebih dahulu.
2.     Optimis, Tegar Dan Ulet.
Rasa percaya diri yang tinggi (tidak berlebihan), tegar dan sangat ulet patut menjadi modal dasar dalam berwirausaha. Seseorang yang demikian tidak akan mudah putus asa, bahkan mungkin tidak pernah putus asa. Masalah akan dihadapinya dan bukan dihindari.
3.     Pekerja Keras.
Waktu kerja bagi seorang wirausahawan tidak ditentukan oleh jam kerja. Saat ia sadar dari bangun tidurnya, pikirannya sudah bekerja membuat rencana, menyusun strategi atau memecahkan masalah. Dan saat dia akan tertidur, ia harus mengevaluasi kerja yang dilakukannya hari ini. Tak ada waktu bermalas-malasan, apalagi menyerah jika dalam kondisi TIDAK MUNGKIN.
4.     Multi Tasking.
Bermental Wirausahawan sejati artinya dia mampu memandang sesuatu dalam perspektif/dimensi yang berlainan. Bahkan mampu melakukan multi-tasking (melakukan beberapa hal pekerjaan/solusi sekaligus).
5.     Berhemat.
Wirausahawan yang bijaksana biasanya hemat dan sangat berhati-hati dalam menggunakan uangnya terutama jika ia dalam tahap awak usahanya. Setiap pengeluaran untuk kepentingan pribadi dipikirkannya secara serius sebab ia sadar bahwa sewaktu-waktu uang yang ada akan diperlukan untuk modal usaha atau modal kerja.
6.     Berani Ambil Resiko.
Seorang wirausahawan berani mengambil resiko. Semakin besar resiko yang diambilnya, semakin besar pula kesempatan untuk meraih keuntungan karena jumlah pemain semakin sedikit. (Hamid. 2015. Tersedia: http://blogpengetahuanhwrh.blogspot.nl/2015/11/jiwa-dan-mental-wirausaha.html)

Terdapat enam kekuatan untuk membangun kepribadian yang kuat, yaitu :
1. Kemauan yang keras
2. Keyakinan kuat atas kekuatan sendiri
3. Kejujuran dan tanggung Jawab
4. Ketahanan fisik dan mental
5. Ketekunan dan keuletan untuk bekerja keras
6. Pemikiran yang konstruktif dan kreatif

Untuk membangun kepribadian yang kuat diperlukan kemauan keras, yaitu kemauan untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidup. Kemauan keras merupakan kunci keberhasilan yang diperlukan seseorang untuk mengatasi hambatan yang akan dijumpai dalam mencapai tujuan tersebut. Setiap orang yang ingin maju harus memiliki keyakinan yang kuat atas kekuatan sendiri. Keyakinan ini akan membuktikan gairah semangat bekerja untuk mencapai tujuan hidup. Untuk menumbuhkan keyakinan yang kuat maka seseorang perlu melihat hal-hal sebagai berikut:
a. Mampu mengenali dirinya sendiri sebagai makhluk yang memiliki kelemahan
dan kekuatan.
b. Percaya terhadap diri sendiri bahwa dirinya memiliki potensi.
c. Mengetahui dengan jelas tujuan-tujuan dan kebutuhannya sehingga dapat
memulai suatu perbuatan di mana, bagaimana serta kapan ia dapat mencapai atau memenuhinya.


                                                DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Ni Lung Anggita. 2015. Pengaruh Sikap Kewirausahaan Terhadap Kemampuan Mengelola Usaha Pada Peserta Program Mahasiswa Wirausaha (Pmw) Undiksha Tahun 2015. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Hamid, Hilda. 2015. Jiwa dan Mental Wirausaha. Tersedia: http://blogpengetahuanhwrh.blogspot.nl/2015/11/jiwa-dan-mental-wirausaha.html (diakses pada 9 Maret 2017)
Perkembangan Zaman. Surakarta: Universitas Slamet Riyadi.
Ramadhan, El Nino. 2014. Sikap dan Mental Wirausaha. Tersedia: http://ag1992.blogspot.nl/2014/01/sikap-dan-mental-wirausaha.html (diakses pada 9 Maret 2017)
Rosmiati., Dkk. 2015. Sikap, Motivasi, Dan Minat Berwirausaha Mahasiswa. Nusa Tenggara Timur: Politeknik Negeri Kupang.
Sunarso. 2010. Sikap Mental Wirausahawan Dalam Menghadapi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages