Tinggal di Desa Terbersih di Dunia? Ini Pengakuan Meme Kelinyar - Mininewspaper

Breaking News

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kamis, 19 Desember 2019

Tinggal di Desa Terbersih di Dunia? Ini Pengakuan Meme Kelinyar



Jika berkunjung ke Desa Adat Penglipuran membuat kenyamanan, ketenangan dan kebahagiaan tersendiri, bagaimana jika benar-benar tinggal di sana.



Lalu bagaimana pengakuan penduduk asli Desa Adat Penglipuran yang tinggal di desa terbersih di dunia?
Ia adalah Ni Nyoman Kelinyar (57), penduduk asli Desa Adat Penglipuran yang tinggal di rumah nomor 30 bersama keluarganya.
Meme Nyoman sehari-harinya sebagai ibu rumah tangga dan suaminya, Wayan Kolem sebagai petani jagung, ketela rambat, kopi, dan coklat.
Ketika tidak di ladang, ia dan suami saling berbagi tugas.
Sang suami bertugas menjamu tamu di pintu masuk rumahnya, sedangkan ia bertugas menjamu tamu yang masuk ke pekarangan rumahnya atau melayani tamu yang bertanya-tanay dan hendak membeli barang dagangannya.
Meme (ibu) Nyoman, sapaan akrabnya mengaku tinggal di Desa Adat Penglipuran, sebagai desa terbersih di dunia ini hampir tidak mengalami duka sama sekali.
“Nggak ada. Nggak ada duka. Iya tiap hari bahagialah,” ungkapnya sambil tersenyum.

Banjir atau got tersumbat dengan sampah tidak pernah ia temukan selama tinggal di desa terbersih di dunia ini.
Lebih lanjut, dijelaskannya terkait kebersihan di Desa Adat Pengipuran tidak ada peraturan khusus yang mengatur tentang kebersihan lingkungan.
“Tidak ada sih peraturan khusus. Tetapi memang kalau di rumah-rumah memang bersih-bersih sendiri. Kesadaran sendiri lah,” ungkapnya.
Untuk jalan utama, ia menceritakan tidak diperbolehkan dilalui kendaraan.
“Kendaraan ya lewat pintu belakang. Jalan depan gak boleh dilewati kendaraan,” tuturnya
Ia mengatakan banyak wisatawan yang berkunjung ke pekarangan rumahnya.
Baik hanya sekadar melihat-lihat ataupun membeli barang-barang yang dijual.
“Banyak yang ke sini. Tergantung orangnya. Ada yang beli ada juga yang hanya melihat-lihat,” jelasnya.
Meme Nyoman merasa senang dan bersyukur bahwa desanya menjadi salah satu tujuan utama kunjungan para wisatawan lokal maupun asing.
Dan secara langsung, ia dan keluarga ikut kecipratan rezeki dari desanya yang dijadikan kunjungan wisata.
“Bersyukurlah, Senang sekali karena ada pemasukan. Tidak perlu cari kerjaan ke luar. Kalau untuk di dapur dan sesajen upacara-upacara gitu cukup lah,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages