Pura Tirta Empul sendiri merupakan salah satu pura penting
di Bali yang digunakan oleh umat Hindu untuk prosesi upacara seperti mlasti dan
melukat.
Di sisi barat Tirta
Empul ada bukit hijau subur berdekatan dengan Istana Nasional Tampaksiring yang
dibangun selama pemerintahan era Presiden Soekarno.
Pura dibagi menjadi 3
bagian; Jaba Pura (halaman depan), Jaba Tengah (halaman
tengah) dan Jeroan (halaman dalam).
Ditengah-tengah Tirta
Empul terdapat mata air yang bersumber dari dalam tanah kemudian disalurkan ke
sebuah pancuran.
Pacuran air terbagi
menjadi 3 kolam pethirtaan.
Kolam paling barat memiliki 13 pancuran air, kolam
tengah memiliki 2 pancuran air dan kolam paling timur jumlahnya 6 buah
pancuran.
Sebelum melukat di Pura
Tirta Empul, simak terlebih dahulu peraturan untuk pengunjung.
- Pengunjung harus berpakaian adat atau memakai selendang kuning.
- Tidak boleh memakai celana pendek
- Rambut tidak boleh terurai.
- Mandi disini tidak boleh memakai sabun, tapal gigi, shampoo, dan sejenis lainnya.
- Bagi para wanita pada saat melekat harus memakai baju.
- Tidak boleh mencuci segala jenis pakaian.
- Loker tersedia untuk penitipan barang berharga dan sarung untuk ritual (tidak diperkenankan untuk membasahi sarung dari kantor depan).
- Jangan tinggalkan apapun dan mengganti pakaian di area ritual.
- Tidak diperkenankan membawa segala jenis kamera ke kolam suci pada saat melakukan ritual.
- Tidak diperbolehkan masuk bagi wanita yang sedang datang bulan.
![]() |
| Pakaian saat akan melukat harus menggunakan kamen (sarung) berwaran hijau atau biru bagi wisatawan |




Tidak ada komentar:
Posting Komentar