Mulai Sejak 2008, Kafe, Kebun Bistro dan Garden Kafe Berhasil Kurangi Sampah Plastik 40 Kg/Minggu - Mininewspaper

Breaking News

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Selasa, 12 November 2019

Mulai Sejak 2008, Kafe, Kebun Bistro dan Garden Kafe Berhasil Kurangi Sampah Plastik 40 Kg/Minggu

Berita

Kafe dan Kebun Bistro, Ubud, Bali

Beberapa waktu terkahir ini, gerakan menolak menggunakan bahan berbahan plastik tengah ngetrend di masyarakat.

Pemerintahan Bali sendiri secara tegas mengatur larangan penggunaan plastik sekali pakai dalam Peraturan Gubernur (Pergub) No.97 Tahun 2018 yang dimulai sejak Januari 2019 lalu.

Sejak itulah, sejumlah masyarakat, komunitas, mall, bahkan restoran di Bali mengatakan mereka mulai meninggalkan penggunaan kantong plastik sekali pakai.

Di sejumlah restoran misalnya, yang telah meninggalkan penggunaan alat makan berbahan plastik yang kemudian diganti dengan yang berbahan kertas.

Tak ketinggalan, Kafe, Kebun Bistro dan Garden Kafe milik I Made Gunarta dan Meghan Pappenheim di Ubud ini juga melakukan hal serupa demi menyelamatkan lingkungan dari ancaman sampah plastik.

Uniknya, pasangan suami istri ini sebenarnya telah menerapkan konsep ramah lingkungan sejak Kafe dan Kebun Bistro Berdiri tahun 2004 dan mendukung gerakan Say No To Plastik jauh-jauh hari sejak tahun 2008.

"Konsep ramah lingkungan sebenarnya sudah ada sejak awal berdiri tahun 2004. Pak Made Gunarta kebetulan suka dengan apapun dari kayu, dan semua furniture yang ada di kafe itu dari kayu recycle," jelas Franky Ismail, Manager Kafe.

Komitmen Stop Plastik Dari Hulu ke Hilir

Selain itu, sebagai contoh lain Kafe dan Kebun Bistro juga tidak memperjualbelikan minuman berkemasan plastik.

Sementara, untuk proses pembelian bahan makanan dari supplier yang sebelumnya para supplier mengirimkan bahan makanannya dengan dibungkus kantong-kantong plastik sekali pakai. 

Pasutri ini mendorong para supplier untuk menggantinya dengan mengirimkan menggunakan box-box container besar yang bisa digunakan berulang kali. 

Untuk bahan-bahan makanan yang dibeli dari supplier kecil atau yang harus dibeli sendiri, maka kantong plastik sekali pakai digantikan dengan tas-tas jaring yang kuat, yang bisa dipakai berulang kali. 

"Untuk memberikan contoh, Bu Meghan dan Pak Made Gunarta bahkan menyediakan tas-tas jaring untuk supplier tetapnya. Awalnya memang supplier menolak dengan alasan tidak masuk akal dan kami melakukan pendekatan selama 2 bulan," tambahnya.

Supplier tersebut mendapat tas jaring kosong sehari sebelumnya, dan ketika mereka mengantar barang dengan tas 
jaring, mereka mendapat ganti tas jaring kosong untuk pembelian hari berikutnya, demikian seterusnya. 

Untuk proses pengolahan dan persiapan makanan di Dapur Produksi dan Dapur Roti saat ini hampir semua telah diganti menggunakan pembungkus kertas maupun food container.

"Kita menyadarkan semua karyawan dari tahun 2009, sampah kita sudah dipisahkan menjadi paper, organic dan plastic. Dan kami mengundang ahlinya untuk mentraining karyawan perihal pemilahan sampah ini," ungkapnya.

Beberapa tahun terakhir ini untuk cangkir take away atau delivery dan sedotan menggunakan bahan kertas. 

Khusus untuk sedotan, digunakan dari sedotan berbahan kertas, bahan biodegradable plastic dari bahan singkong untuk minuman take away atau delivery-nya, serta sedotan berbahan stainless steel untuk penyajian minuman di tempat.

Selalu Melakukan Pemantauan Jumlah Sampah Plastik

Sedotan stainlees pengganti sedotan plastik

Usaha mengurangi penggunaan plastik ini dipantau terus perkembangannya. 

Setiap hari dilakukan penimbangan berat sampah plastik yang dihasilkan. 

Dari hasil pantauan tersebut, saat awal penimbangan pada September 2019 berat 
sampah plastik sekitar 104 kg/minggu, 

maka pada minggu ke-3 bulan Oktober (1.5 bulan kemudian) berat sampah plastik menjadi sekitar 64 kg/minggu.

Artinya Kafe, Kebun Bistro dan Garden Kafe bisa menekan dan mengurangi sampah plastik hingga seberat 40 kg/minggu. 

"Upaya untuk mengganti benda-benda yang masih menggunakan plastik sekali pakai terus menerus dilakukan untuk terus menekan sampah plastik dengan target mencapai pengurangan sebesar-besarnya," tutupnya.

Pihaknya berharap sistem dan cara-cara yang digunakan untuk mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai ini bisa menginspirasi dan diikuti oleh pemilik bisnis restoran yang lain atau oleh bisnis/industry yang berbeda. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages