CONTOH LAPORAN KKN (Kuliah, Kerja, Nyata) JURUSAN BAHASA INDONESIA: PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR BAHAS BAHASA, BENTUK KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG SERTA PENANAMAN TANAMAN TOGA DAN DAPUR HIDUP - Mininewspaper

Breaking News

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Selasa, 12 November 2019

CONTOH LAPORAN KKN (Kuliah, Kerja, Nyata) JURUSAN BAHASA INDONESIA: PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR BAHAS BAHASA, BENTUK KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG SERTA PENANAMAN TANAMAN TOGA DAN DAPUR HIDUP


LAPORAN INDIVIDU MAHASISWA
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
UNDIKSHA SINGARAJA
TAHUN 2016/2017

JUDUL
PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR BAHAS BAHASA, BENTUK KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG SERTA PENANAMAN TANAMAN TOGA DAN DAPUR HIDUP

DI                                : DUSUN KOMALA
DESA                          : BHUANA GIRI
KECAMATAN          : BEBANDEM
KABUPATEN           : KARANGASEM

OLEH
NOVIANA WINDRI RAHMAWATI
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI


PUSAT LAYANAN KULIAH KERJA NYATA
LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2017
LAPORAN INDIVIDU MAHASISWA
KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNDIKSHA
TAHUN 2016/2017
JUDUL
PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR BAHAS BAHASA, BENTUK KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG SERTA PENANAMAN TANAMAN TOGA DAN DAPUR HIDUP
DI                                : DUSUN KOMALA
DESA                          : BHUANA GIRI
KECAMATAN          : BEBANDEM
KABUPATEN           : KARANGASEM


OLEH
NOVIANA WINDRI RAHMAWATI
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI


MENYETUJUI




Prof. Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta, M. Si
NIP. 196112311986031013

KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan untuk melengkapi tugas Mata Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan di Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem.
            Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak memperoleh bantuan dan masukan dari berbagai pihak sehingga laporan ini dapat disusun sesuai dengan kondisi di Desa Bhuana Giri serta kondisi dari keluarga asuh yang sesuai dengan kenyataan di lapangan. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak, yaitu sebagai berikut.
LPPM UNDIKSHA Singaraja yang telah banyak membantu, terutama dalam pembekalan dan arahan sebelum mengikuti KKN dan monitoring selama penulis mengikuti KKN di Desa Bhuana Giri.
Bapak I Wayan Mudu selaku Kepala Desa Bhuana Giri yang telah menerima dan memberikan bimbingan kepada penulis selama melaksanakan kegiatan KKN di Desa Bhuana Giri.
Prof. Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta, M. Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan selama penulis melaksanakan kegiatan KKN di Desa Bhuana Giri.
Staf Kantor Desa Bhuana Giri yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan KKN di Desa Bhuana Giri.
Masyarakat yang ada di Desa Bhuana Giri, yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan KKN di Desa Bhuana Giri.
Rekan-rekan mahasiswa KKN di Desa Bhuana Giri, yang telah memberikan masukan sehingga laporan ini dapat tersusun.
Laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan penulis demi kemajuan pembelajaran di bidang pengetahuan sebagai calon guru. Demikianlah laporan ini penulis susun dengan tidak mengurangi maksud dan tujuan dilaksanakannya KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Bhuana Giri. Akhir kata, tidak lupa penulis menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat kekurangan di dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak terkait dan dapat memenuhi fungsi sebagaimana mestinya.

Singaraja, 01 Agustus 2017


Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Data Situasi Desa  .................................................................................................. 1
1.2 Perumusan Kebutuhan/Masalah ............................................................................ 4
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 4
1.4 Manfaat Program .................................................................................................... 5
BAB II PROGRAM DAN KALENDER KERJA.............................................................. 6
2.1 Program Kerja ........................................................................................................ 6
2.2 Kalender Kerja ...................................................................................................... 13
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM.......................................................................... 15
3.1 Hasil-hasil yang Dicapai....................................................................................... 15
3.2 Hambatan.............................................................................................................. 17
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN............................................................................... 20
4.1 Simpulan .............................................................................................................. 20
4.2 Saran ..................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  DATA SITUASI DESA

1.1.1       Sejarah Desa

Sejarah Desa Bhuana Giri sebelum menjadi desa wilayah desa ini disebut Desa Budakeling selanjutnya pada tahun 1998 Desa Budakeling dimekarkan menjadi 2 (dua) desa yaitu Desa Budakeling dan Desa persiapan Bhuana Giri dengan perbekel yang ditunjuk adalah I Wayan Sulendra dan selanjutnya pada tanggal 1 bulan Pebruari tahun 2003 Desa Persiapan Bhuana Giri diresmikan menjadi desa definitive yaitu Desa Bhuana Giri dengan perbekel yang pertama setelah definitive adalah Ir. I Nengah Diarsa.

1.1.2       Demografi

Berdasarkan Regestrasi penduduk menunjukan bahwa jumlah penduduk Desa Bhuana Giri pada tahun 2014 yaitu 6.975 jiwa adapun gambaran penduduk Desa  Bhuana Giri secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah.
Penduduk :
Populasi :
Penduduk Laki-Laki         : 3.633 Orang
Penduduk Perempuan       : 3.342 Orang
Jumlah KK                        : 1.007 KK
RTM                                 : 482 KK
2.1.4 Distribusi penduduk menurut Umur
No
Umur
Jumlah (Orang)
1.
0 – 15 Tahun
1.722
2.
16 -  Tahun
1.989
3.
31 – 45
2.031
4.
46 Tahun Keatas
1.233

Jumlah
6.975

2.1.5       Keadaan Sosial
Struktur penduduk menurut pendidikan menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang dipunyai Desa Bhuana Giri, yaitu yang berusia pada usia pendidikan dasar 7 tahun s/d 16 tahun (pendidikan sekolah dasar dan menengah) yang belum pernah sekolah 28%, sedang mengikuti pendidikan 62% dan sisanya 10% tidak bersekolah lagi.
Sedangkan yang berusia 16 tahun (diatas usia pendidikan dasar) yang belum pernah sekolah 4%, sedang mengikuti pendidikan 12% dan sisanya 74% tidak bersekolah lagi, baik pada tingkat lanjutan dan perguruan tinggi.
Struktur penduduk menurut mata pencaharian menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk menggantungkan sumber kehidupannya di sektor pertanian (45%), sektor lain yang menonjol dalam penyerapan tenaga kerja adalah perdagangan (2%), sektor industri rumah tangga dan pengolahan (1%), dan sektor lainnya seperti pegawai negeri, karyawan swasta dari berbagai sektor (51%).
Struktur penduduk menurut agama menunjukkan seluruh penduduk Desa Bhuana Giri, beragama Hindu (100%).
Kebudayaan daerah Desa Bhuana Giri, tidak terlepas dan diwarnai oleh agama Hindu dengan konsep “Tri Hita Karana” (hubungan yang selaras, seimbang dan serasi antara manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya)
2.1.6       Kondisi Ekonomi
Pada sektor pertanian komoditi yang menonjol sebagai hasil andalan adalah Kelapa, Salak, Jagung, Melinjo, Durian, Pisang dll. Beberapa sektor ekonomi yang tergolong economic base dan menonjol di samping sector pertanian adalah perdagangan, industry rumah tangga, dan pengolahan serta sektor pariwisata.
Pada sektor perdagangan seperti industri rumah tangga seperti pembuatan jajan Bali, bahan-bahan Upakara Penunjang Kebudayaan Bali, juga seperti kerajinan Ate dan bambu. Pada sektor industri rumah tangga dan pengolahan termasuk didalamnya adalah kerajinan ukir Kayu, Kerajinan Menjarit. Pada sektor jasa, yang menonjol adalah tumbuhnya lembaga/istitusi keuangan mikro berupa Koperasi, LPD sebagai pendukung ekonomi desa. Hal ini diharapkan akan membawa dampak positif dalam perkembangan ekonomi Desa secara keseluruhan. Disamping itu sektor jasa yang lain adalah Jasa Rias Pengantin.
2.1.7       Kondisi Pemerintahan Desa
A.    Pembagian Wilayah Desa
Secara topografi, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem merupakan daerah berbukit dengan ketinggian 300 s/d 1750 diatas permukaan laut, curah hujan relatif tidak tentu dengan batas wilayah administrative sebagai berikut:
§  Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Datah.
§  Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Ababi dan Desa Nawa Kerti.
§  Sebelah Selatan berbatasan dengan Budakeling.
§  Sebelah Barat berbatasan dengan Bebandem dengan Desa Jungutan.
Luas wilayah desa 1658, 47ha/sekitar 12% luas Kabupaten Karangasem. Secara administratif Desa Bhuana Giri terbagi atas 15 (lima belas) Banjar Dinas yang meliputi: Banjar Dinas Komala, Banjar Dinas Dangin Sema, Banjar Dinas Bedugul, Banjar Dinas Linggasana, Banjar Dinas Tegal Bengkak, Banjar Dinas Banjar Gula, Banjar Dinas Cemara Tebel, Banjar Dinas Kemoning, Banjar Dinas Bhuana Kerta, Banjar Dinas Nangka, Bnajar Dinas Umanyar, Banjar Dinas Butus, Banjar Dinas Tanah Aron, Banjar Dinas Poh.
Penggunaan lahan di wilayah Desa Bhuana Giri, sekarang dipilah menjadi daerah pemukiman 41.30ha, tanah sawah 82,61ha, pertanian lahan kering perkebunan/tegalan 1352, 66ha, hutan 106,90ha dan serta penggunaan lain-lain (fasilitas umum, pura, setra, jalan, lapangan, dan sebagainya) seluas 75,0ha.
Struktur kelembagaan di Desa Buana Giri, disamping kelembagaan administratif Pemerintahan Desa dan kelembagaan dari Desa Adat/Pekraman, juga Kelembagaan yang muncul atau yang didorong Kelembagaan dari pemerintahan Desa antara lain Pemerintan Desa, BPD, LPM, PKK Desa, FKPM, PKK Banjar Dinas. Dari ekonomi, misalnya, koperasi, LPD, Kelompok Usaha Kecil, kelompok ternak, dll. Dari pendidikan seperti, komite sekolah, dll. Dari kesehatan seperti pos yandu, Kader Siaga, dll. Dari sisi budaya seperti sekaa gong, sekaa santi, sekaa angklung, dll. Dari sisi sosial dan politik seperti Desa Adat, Banjar Adat, Sekaa Teruna-Teruni, Lembaga Subak, Subak Abian, Subak Sawah.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Perumusan Kebutuhan/ Masalah
Berdasarkan analisis situasi di atas, maka dapat dirumusan masalah sebagai berikut.
1.     Bagaimana hasil-hasil dari kegiatan yang telah dilakukan?
2.     Apa saja hambatan yang dialami saat pelaksanaan kegiatan?
3.     Apa saja solusi yang ditawarkan guna mengatasi hambatan yang dialami?

1.3     Tujuan Program

Tujuan Penyelenggaraan Program Keluarga Asuh ini yakni untuk memberikan bantuan kepada anak di Keluarga Asuh melalui bimbingan belajar bahasa Indonesia, membentuk karakter anak melalui dongeng dan penanaman toga dan tanaman dapur hidup. Sedangkan tujuan khusus dari kegiatan ini yaitu:
1.     Untuk mengetahui hasil-hasil dari kegiatan yang telah dilakukan.
2.     Untuk mengetahui hambatan yang dialami saat pelaksanaan kegiatan.
3.      Untuk mengetahui solusi yang ditawarkan guna mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi.

1.4 MANFAAT PROGRAM
Manfaat yang dapat diperoleh dari program pengembangan sumber daya manusia melalui pemberian bimbingan belajar Bahasa Indonesia dan membentuk karakter anak melalui dongeng, sebagai berikut:
1.     Bagi Mahasiswa KKN: Mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di universitas secara langsung kepada masyarakat secara langsung yang pada hal ini merupakan anak di keluarga asuh sehingga ini merupakan pengalaman terbaik untuk diterapkan di masyarakat.
2.     Bagi Anak Asuh: Anak asuh dapat menambah pengetahuan dalam belajar bahasa indonesia dan membentuk karakter anak keluarga asuh melalui dongeng untuk diterapkan di lingkungan sosial.
3.     Bagi Orang Tua Asuh: Memudahkan orangtua untuk mendidik anak dalam pelajaran Bahasa Indonesia karena mahasiswa telah menyediakan sarana belajar secara gratis. Manfaat lain dari program kerja kedua adalah agar orangtua terbantu dalam pembentukan mental anaknya melalui pendidikan karakter yang diberikan melalui dongeng. Pada program kerja ketiga, orang tua khususnya sang Ibu dapat memanfaatkan hasil yang telah ditanam oleh mahasiswa KKN untuk kebutuhan sehari-hari.



BAB II
PROGRAM DAN KALENDER KERJA

2.1  Program Kerja
1.                                                                    Nama dan alamat kepala keluarga asuh yang ditangani
I Ketut Ngurah/ Banjar Dinas Komala, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem

Program 1 :
1)     Tema : Sumber Daya Manusia
2)     Nama Program : Bimbingan Belajar Bahas Bahasa
3)     Rasional : Program bimbingan belajar bahas bahasa ini dilaksanakan pada anak-anak  keluarga asuh. Program ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu tiga jam pada setiap pertemuan. Program ini dilaksanakan dengan cara memberikan bimbingan belajar pelajaran bahasa Indonesia. Bimbingan belajar ini membahasa tentang bahasa yaitu tentang lafal. Layaknya sebuah bimbingan belajar informal yang mampu memberikan sebuah sentuhan pembelajaran yang berbeda terhadap pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Untuk menarik minat belajar anak keluarga asuh, maka bimbingan belajar ini juga diselingi dengan bermain yaitu dengan membuat media dari kertas manila yang dibuat sendiri oleh anak keluarga asuh dibawah bimbingan mahasiswa KKN. Selain itu memberikan kesadaran kepada orang tua karena tidak bisa sepenuhnya mereka memberikan tanggung jawab penuh kepada guru di sekolah untuk mendidik anak-anaknya, melainkan harus ikut juga mengawasi, membina dan memberikan pengetahuan di rumah dengan mengajar di rumah. Sehingga anak didik dapat memperoleh informasi dari orang tua yang menambah pengetahuannya dan membiasakan untuk hidup disiplin dan belajar. Tujuan dilaksanakannya program ini adalah untuk memberikan wawasan kepada orang tua dan menyadarkan orang tua bahwa peran orang tua dalam mengembangkan pengetahuan anaknya sangat penting sehingga anaknya dapat memperoleh prestasi. Selain itu, juga untuk memperdalam pemahaman siswa tentang materi pelajaran yang diberikan saat bimbingan belajar ini berlangsung.
4)     Sifat Program : Rintisan
5)     Tujuan Program : tujuan dari pada diadakan program bimbingan belajar ini adalah untuk membantu anak dari keluarga asuh dalam memahami materi pelajaran yang didapat di sekolah mereka.
6)     Sasaran : Anak dari keluarga asuh.
7)     Metode pelaksanaan :
Metode Pelaksanaan : Metode Pelaksanaan dalam program ini mencakup beberapa tahapan pelaksanaan, yakni.
a.      Observasi
Observasi dilaksanakan pada minggu pertama dengan cara terjun langsung ke rumah keluarga asuh bersama Kelian Banjar Dinas Komala.
b.     Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung kepada keluarga asuh yang dituju mengenai keadaan keluarga asuh.
c.      Sosialisasi
Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan selama kegiatan KKN berlangsung sebelum mengadakan kegiatan dikeluarga asuh.
d.     Pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan dilakukan langsung di rumah keluarga asuh.
e.      Evaluasi Program
Evaluasi dilakukan setelah mengadakan kegiatan selama 1 jam
8)     Luaran Program : dengan diadakan program bimbingan belajar ini diharapkan anak dari keluarga asuh dapat memahami materi pelajaran yang mereka dapatkan di sekolah, serta dapat meningkatkan prestasi belajar mereka.
9)     Alokasi Waktu Pelaksanaan :
Dalam 1 minggu terdiri dari 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam/pertemuan. Bertempat di rumah keluarga asuh.
10) Jadwal pelaksanaan :
Jenis Kegiatan
Minggu
1
2
3
4
5
1.     Observasi





2.     Wawancara





3.     Sosialisasi 





4.     Pelaksanaan Kegiatan





5.     Evaluasi








Program 2 :
1)     Tema : Sosial, Budaya, dan Etika 
2)                                                       Nama Program : Bentuk Karakter Anak Melalui Dongeng
3)     Rasional : Program bentuk karakter anak melalui dongeng dilaksanakan pada anak-anak keluarga asuh. Program ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu dua jam pada setiap pertemuan. Program ini dilaksanakan dengan cara memberikan pengetahuan anak keluarga asuh tentang dongeng kemudian memutarkan video kumpulan dongeng nusantara. Kemudian memberikan kuis kepada anak keluarga asuh. Kuis ini memberikan kesempatan kepada anak keluarga asuh untuk menceritakan kembali dongeng yang baru dilihat, kemudian mengungkapkan amanat yang terkandung. Dengan demikian diharapkan anak keluarga asuh mampu menerapkan amanat yang terkandung dalam video dongeng dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga untuk melatih kemampuan berbicara dan menyimak dari anak keluarga asuh.
4)     Sifat Program : Rintisan
5)     Tujuan program :
Tujuan dari diadakannya program ini adalah untuk mengajarkan etika untuk membentuk karakter anak keluarga asuh melalui dongeng.
6)     Sasaran : Anak dari keluarga asuh.
7)     Metode pelaksanaan :
Metode Pelaksanaan : Metode Pelaksanaan dalam program ini mencakup beberapa tahapan pelaksanaan, yakni.
a.   Observasi
Observasi dilaksanakan pada minggu pertama dengan cara terjun langsung ke rumah keluarga asuh bersama Kelian Banjar Dinas Komala.
b.   Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung kepada keluarga asuh yang dituju mengenai keadaan keluarga asuh.
c.   Sosialisasi
Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan selama kegiatan KKN berlangsung sebelum mengadakan kegiatan dikeluarga asuh.
d.   Pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan dilakukan langsung di rumah keluarga asuh.
e.   Evaluasi Program
Evaluasi dilakukan setelah mengadakan kegiatan selama 1 jam
8.     Luaran program :
Luaran yang diharapkan dengan menerapkan program ini adalah untuk mengajak anak dari keluarga asuh mencintai dan melestarikan budaya Bali melalui tarian, lagu daerah, dan menggunakan alat musik tradisional serta membentuk karakter anak sejak dini.
9.     Alokasi waktu pelaksanaan :
Dalam 1 minggu terdiri dari 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam/pertemuan. Bertempat di rumah keluarga asuh.
10.  Jadwal Pelaksanaan
Jenis Kegiatan
Minggu
1
2
3
4
5
1.     Observasi





2.     Wawancara





3.     Sosialisasi 





4.     Pelaksanaan Kegiatan





5.     Evaluasi






Program 3 :
1)     Tema : Kesehatan dan Sanitasi Lingkungan .
2)     Nama program : Penanaman Tanaman Toga dan Dapur Hidup
3)     Rasional :
Masalah kesehatan adalah sebuah masalah yang sangat kompleks. Masih banyak keluarga yang belum tahu tentang tanaman obat dan dapur hidup. Tujuan lain yaitu untuk menghemat pengeluaran sehari-hari dari keluarga asuh. Melalui program ini, keluarga asuh diharapkan dapat memanfaatkan tanaman herbal sebagai pengobatan tradisional. Sedangkan tanaman dapur hidup yang terdiri dari tanaman bumbu dapur bisa digunakan untuk bahan memasak.
4)     Sifat program : Rintisan
5)     Tujuan program : Mengajak keluarga asuh untuk hidup sehat dan belajar hemat melalui penanaman tanaman toga dan dapur hidup..
6)     Sasaran : Keluarga asuh
7)     Metode pelaksanaan :
Metode Pelaksanaan : Metode Pelaksanaan dalam program ini mencakup beberapa tahapan pelaksanaan, yakni.
a.      Observasi
Dilaksanakan pada minggu pertama untuk mengetahui keadaan keluarga asuh dengan terjun langsung bersama kelian banjr dinas komala
b.     Wawancara
Wawancara dilaksanakan langsung ke keluarga asuh untuk mengetahui keadaan keluarga asuh.
c.      Sosialisasi
Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan selama menjalankan KKN di keluarga asuh.
d.     Pelaksanaan kegiatan
Pelaksaanaan dilakukan langsung ke rumah keluarga asuh
e.      Evaluasi Program
Dilaksanakan selama 1 jam setelah kegiatan
8)    Luaran program : Memperkenalkan pentingnya fungsi lain dari tanaman toga sebagai alternatif pengobatan selain obat-obatan kimia yang tersedia di rumah. Sedangkan untuk penanaman dapur hidup tersebut berfungsi untuk menghemat pengeluaran biaya dapur rumah tangga.
9)     Alokasi waktu pelaksanaan :
Dalam 1 minggu terdiri dari 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam/pertemuan. Bertempat di rumah keluarga asuh.
10) Jadwal pelaksanaan :
Jenis Kegiatan
Minggu
1
2
3
4
5
1.     Observasi





2.     Wawancara





3.     Sosialisasi 





4.     Pelaksanaan Kegiatan





5.     Evaluasi








Rekapitulasi Program Kerja Cluster 3
No
Program
Sifat Program
Sasaran
Metode Pelaksanaan
Luaran
Alokasi Waktu
1.
Koordinasi, observasi dan sosialisasi program kerja ke keluarga asuh dengan Kepala Dusun Komala
-
Keluarga Asuh
Mahasiswa KKN melakukan koordinasi dengan Kepala Dusun Komala. Kemudian melakukan observasi dan sosialisasi program kerja ke rumah keluarga asuh
Setelah melakukan koordinasi, observasi dan sosialisasi ke rumah keluarga asuh diharapkan mahasiswa KKN lebih dekat dengan anggota keluarga asuh
2 Jam
2.





Bimbingan Belajar Bahas Bahasa
Rintisan
Anak keluarga Asuh Bapak I Ketut Ngurah
Program ini dilaksanakan dengan memberikan Bimbingan Belajar secara intensif selama 4 minggu.
Dengan adanya program ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan bapak dari keluarga asuh Bapak I Ketut Ngurah




6 jam




2.
Bentuk Krakter Anak melalui Dongeng
Rintisan
Anak keluarga Asuh Bapak I Ketut Ngurah
Program ini dilaksanakan dengan cara memberikan pengetahuan anak keluarga asuh tentang dongeng kemudian memutarkan video kumpulan dongeng nusantara.
Dengan adanya program ini diharapkan bisa mengajarkan etika untuk membentuk karakter anak keluarga asuh melalui dongeng.

6 jam
3.
Penananaman Tanaman Toga dan Dapur Hidup
Rintisan
Anggota keluarga asuh Bapak I Ketut Ngurah
Program ini dilaksanakan di lingkungan sekitar rumah keluarga asuh ini dengan tahap pertama yaitu menggemburkan tanah di sekitar pekarangan rumah keluarga asuh. Kemudian menanam bersama-sama dengan keluarga asuh dengan membedakan antara lahan untuk tanaman toga dan dapur hidup.
Dengan adanya program ini diharapkan mampu menjadikan keluarga asuh terlindungi dari penyakit yang dapat disebarkan melalui lingkungan yang tidak bersih dan pola hidup yang tidak sehat.

6 jam
JUMLAH JAM KERJA
20 Jam

2.2  Kalender Kerja
KALENDER KERJA CLUSTER 3 BULAN JULI 2017
SENIN
SELASA
RABU
KAMIS
JUMAT
SABTU
MINGGU





1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31







                            = Tahap Observasi, Tahap Wawancara, dan Tahap Sosialisasi
                          = Bimbingan Belajar Bahas Bahasa
                          = Bentuk Karakter Anak Melalui Dongeng
                          = Penanaman tanaman toga dan dapur hidup
                                   




Jadwal Kegiatan Kluster
No.
Hari
Waktu
Kegiatan
Alokasi Waktu
1.
Senin, 3 Juli 2017
11.00-13.00
Koordinasi, observasi dan sosialisasi program kerja ke keluarga asuh dengan Kepala Dusun Komala
2 Jam
2.
Selasa, 4 Juli 2017
13.00-16.00
Pelaksanaan  dan evaluasi program bentuk karakter anak melalui dongeng
3 Jam
3.
Rabu, 12 Juli 2017
13.00-16.00
Pelaksanaan  dan evaluasi program bimbingan belajar bahas bahasa
3 Jam
4.
Kamis, 13 Juli 2017
13.00-16.00
Pelaksanaan  dan evaluasi program bentuk karakter anak melalui dongeng
3 Jam
5.
Selasa, 15 Juli 2017
13.00-16.00
Pelaksanaan  dan evaluasi program bimbingan belajar bahas bahasa
3 Jam
6.
Jum’at, 18 Juli 2017
15.00-17.00
Sosialisasi Program Kerja Penanaman Tanaman Toga dan Dapur Hidup
2 Jam
7.
Sabtu, 29 Juli 2017
15.00-17.00
Menyiapkan lahan untuk tanaman toga dan dapur hidup
2 Jam
8.
Selasa, 30 Juli 2017
09.00-11.00
Pelaksanaan Program Kerja Penanaman Tanaman Toga dan Dapur Hidup
2 jam
Total Waktu Pelaksanaan
20 jam














BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM

3.1  Hasil-Hasil yang Dicapai

Secara umum, keempat program kerja yang diberikan kepada anak dan lingkungan keluarga asuh sudah berhasil dilaksanakan dengan baik. Berikut mrupakan identitas dari keluarga asuh yang beralamat di Banjar Dinas Komala:
No.
Nama
Pekerjaan
Umur
Ayah
I Ketut Ngurah
Petani
48 tahun
Ibu
Nyoman Sukendri
Petani
45 tahun
Anak
Wayan Agus Darma Wiguna
Pelajar (Kelas 2 SD)
7 tahun
Anak
Made Nita Aprilia
Belum Sekolah
3 tahun

Hasil-hasil yang diperoleh selama dan setelah menjalankan program belajar dipaparkan sebagai berikut.
  1. Tahap Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi langsung kerumah keluarga asuh untuk mengatahui kondisi keluarga Asuh.
               a.  Dari segi kebersihan lingkungan  rumah sudah baik, tetapi di pekarangan rumah kurang dimanfaatkan dengan baik. Di depan pekarangan rumah bapak Ngurah terdapat lahan yang kurang dimanfaatkan secara tepat.
             b.   Dari segi sosial keluarga dan anak asuh, keluarga sangat antusias dalam penerimaan kami sebagai keluarga asuh dan terihat baik dalam komunikasi. Anak dari keluarga ini sangat antusias untuk mengikuti program yang sudah dirancang, begitu juga dari pihak orang tua menerima program kerja yang yang sudah dirancang.
               c.  Dari segi kesehatan keluarga, seluruh anggota keluarga asuh sehat jasmani maupun rohani.
             d.   Dari segi pendidikan anak, pendidikan anak sudah terpenuhi dengan baik, namun anak perlu mendapat bimbingan belajar di luar bimbingan dari sekolah untuk lebih mengasah kemampuan anak dan lebih menggunakan waktu sebaik mungkin.
  1. Tahap wawancara
Dalam tahap ini dilakukan dengan cara mewawancarai anggota keluarga asuh secara lisan dan hasil wawancara tersebut dapat uraikan sebagai berikut:
Keluarga Asuh ini bertempat tinggal di Banjar Dinas Komala, Desa Bhuana Giri. Keluarga ini terdiri dai Ayah, Ibu, dan dua orang anak. Keseharian bapak Ngurah dan istri bertani di sawah. Anak dari keluarga asuh bernama Agus ini berumur 7 tahun yang saat ini duduk di kelas 2 di SD N 6 Bhuana Giri, keseharian Agus bersekolah dan bermain layaknya anak-anak pada umumnya. Sedangkan anak kedua yang bernama Nita yang saat ini masih berumur 3 tahun hanya berdiam di rumah dan ikut ibunya.
  1. Tahap Sosialisasi
Dalam tahap ini dilakukan dengan cara memberikan penjelasan terkait program kerja yang akan dijalankan di keluarga asuh. Dalam pemaparan program kerja keluarga sangat antusias dengan program yang akan dilaksanakan dan tertarik. Selain itu dalam sosialisasi ini juga ditentukan jadwal pelaksaaan program agar tidak terbentur dengan pelaksanaan program kerja umum dan kegiatan di rumah keluarga asuh.
  1. Pelaksanaan Kegiatan
Tahap selanjutnya yaitu menjalankan pogram kerja sesuai dengan yang sudah direncanakan. Rincian pelaksanaan program kerja yaitu sebaga berikut:

Program 1
a.      Tema
Sumber Daya Manusia
b.     Nama program
Bimbingan Belajar Bahas Bahasa
c.      Hasil pelaksanaan
Program bimbingan belajar bahas bahasa ini dilaksanakan pada anak-anak  keluarga asuh. Program ini dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu tiga jam pada setiap pertemuan. Program ini dilaksanakan dengan cara memberikan bimbingan belajar pelajaran bahasa Indonesia. Bimbingan belajar ini membahasa tentang bahasa yaitu tentang lafal. Layaknya sebuah bimbingan belajar informal yang mampu memberikan sebuah sentuhan pembelajaran yang berbeda terhadap pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Untuk menarik minat belajar anak keluarga asuh, maka bimbingan belajar ini juga diselingi dengan bermain yaitu dengan membuat media dari kertas manila yang dibuat sendiri oleh anak keluarga asuh dibawah bimbingan mahasiswa KKN. Selain itu memberikan kesadaran kepada orang tua karena tidak bisa sepenuhnya mereka memberikan tanggung jawab penuh kepada guru di sekolah untuk mendidik anak-anaknya, melainkan harus ikut juga mengawasi, membina dan memberikan pengetahuan di rumah dengan mengajar di rumah. Sehingga anak didik dapat memperoleh informasi dari orang tua yang menambah pengetahuannya dan membiasakan untuk hidup disiplin dan belajar. Tujuan dilaksanakannya program ini adalah untuk memberikan wawasan kepada orang tua dan menyadarkan orang tua bahwa peran orang tua dalam mengembangkan pengetahuan anaknya sangat penting sehingga anaknya dapat memperoleh prestasi. Selain itu, juga untuk memperdalam pemahaman siswa tentang materi pelajaran yang diberikan saat bimbingan belajar ini berlangsung.
Program 2
a.     Tema : Sosial, Budaya, dan Etika 
b.     Nama Program : Bentuk Karakter Anak Melalui Dongeng
c.      Hasil Pelaksanaan Program
Program bentuk karakter anak melalui dongeng dilaksanakan pada anak-anak keluarga asuh. Program ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu dua jam pada setiap pertemuan. Program ini dilaksanakan dengan cara memberikan pengetahuan anak keluarga asuh tentang dongeng kemudian memutarkan video kumpulan dongeng nusantara. Kemudian memberikan kuis kepada anak keluarga asuh. Kuis ini memberikan kesempatan kepada anak keluarga asuh untuk menceritakan kembali dongeng yang baru dilihat, kemudian mengungkapkan amanat yang terkandung. Dengan demikian diharapkan anak keluarga asuh mampu menerapkan amanat yang terkandung dalam video dongeng dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga untuk melatih kemampuan berbicara dan menyimak dari anak keluarga asuh.

               Program 3
a.      Tema
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
b.     Nama Program
Penanaman Tanaman Toga dan Dapur Hidup
c.      Hasil Pelaksanaan Program
Program ini dilaksanakan pada keluarga asuh sebanyak tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu pada setiap kegiatan yang dilakukan yaitu selama dua jam. Program penanaman tanaman toga dan dapur hidup ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkenalkan pentingnya fungsi lain dari tanaman toga sebagai alternatif pengobatan selain obat-obatan kimia yang tersedia di rumah. Sedangkan untuk penanaman dapur hidup tersebut berfungsi untuk menghemat pengeluaran biaya dapur rumah tangga. Program penanaman tanaman toga dan dapur hidup dilakukan di lingkungan sekitar rumah keluarga asuh ini dengan tahap pertama yaitu menggemburkan tanah di sekitar pekarangan rumah keluarga asuh. Kemudian menanam bersama-sama dengan keluarga asuh dengan membedakan antara lahan untuk tanaman toga dan dapur hidup.


3.2  Hambatan Pelaksanaan Program
Dalam pelaksanaan program kerja terdapat hambatan yang dihadapi. Hambatan secara umum yang dihadapi adalah Kegiatan tidak sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan karena menyesuaikan dengan kegiatan saat menjalankan program kerja umum dan kegiatan dirumah keluarga asuh. Solusi yang dapat diambil adalah dengan cara menyesuaikan kembali waktu agar dapat bertemu dan melaksanakan progam kerja dan membuat janji dengan keluarga asuh. Selain hambatan secara umum terdapat hambatan secara khusus dimasing-masing program sebagai berikut:

Program 1
Tema`                               : Sumber Daya Manusia
Nama Program                 : Bimbingan Belajar Bahas Bahasa
Hambatan                         : Pada saat pertemuan pertama anak asuh masih canggung dalam proses pembelajaran.
                                                              : Tingkat pendidikan anak didik yang berbeda-beda menjadi hambatan dalam menentukan topik yang harus diajarkan kepada anak-anak didik di keluarga asuh.
Solusi                                 : Untuk mengatasi masalah dari anak asuh, di awal penulis lebih banyak melakukan pendekatan dan pengenalan terkait kegiatan anak di sekolah agar anak lebih terbuka.
                                                 : Untuk tingkat pendidikan anak didik, dilakukan penyetaraan dimana semua anak didik dibimbing dari dasar sehingga mereka memiliki pengetahuan dasar yang seimbang.

Program 2
Tema`                  : Sosial, Budaya, dan Etika
Nama Program    : Bentuk Karakter Anak Melalui Dongeng
Hambatan            : Kendala dalam melaksanakan program Bentuk Karakter Anak Melalui Dongeng yaitu saat memberikan video kepada anak-anak  keluarga asuh kondisi lingkungan di sekitar rumah ramai yang akhirnya mengalihkan perhatian anak-anak keluarga asuh.
Solusi                   : Solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan mencoba menarik perhatian anak-anak keluarga asuh.


Program 3
Tema`                  : Kesehatan  dan Sanitasi Lingkungan
Nama Program    : Penanaman Tanaman Toga dan Dapur Hidup
Hambatan            :
a.      Dalam penanaman tanaman toga dan dapur hidup yang menjadi hambatan adalah cuaca, karena ketika jadwal sudah ditentukan cuaca tidak mendukung seperti hujan sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan penanaman.
b.     Dalam penanaman tanaman yang dimaksud tentu ada resiko berhasil tumbuh atau tidak
Solusi                  :
a.      Mencari hari lain untuk melakukan penanaman tanaman toga dan dapur hidup.
b.     Tetap menghimbau keluarga asuh untuk terus merawat tanaman agar tumbuh dengan baik dan melakukan pengontrolan saat berkunjung kerumah keluarga asuh.


BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

4.1 SIMPULAN
Dari program kerja yang sudah dijalankan dan hambatan yang ada, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.     Hasil dari pelaksanaan program kerja berupa bimbingan belajar bahas bahasa, bentuk karakter anak melalui dongeng, penanaman tanaman toga dan dapur hidup sudah dapat berjalan dengan baik dan dapat diterima oleh keluarga asuh.
2.     Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program kerja dibagi menjadi 2 yaitu secara umum dan secara khusus. Hambatan secara umum terkait dengan waktu pelaksanaan yang  terus berubah akibat jadwal di keluarga asuh yang tidak menentu dan jadwal pelaksanaan program kerja umum. Hambatan secara khusus yang pertama dalam bimbingan belajar adalah pada saat pertemuan pertama anak asuh masih canggung dalam proses pembelajaran. Kedua dalam menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan mencoba menarik perhatian anak-anak keluarga asuh. Ketiga penanaman toga dan tanaman toga dan dapur hidup terdapat hambatan pada cuaca dan resiko pertumbuhan tanaman. 
3.     Dari hambatan yang dihadapi mahasiswa KKN Undiksha dapat mencari solusi sehingga hambatan yang ada dapat terlewati dengan bantuan semua pihak yang terlibat.

4.2         SARAN
Berdasarkan program kerja desa dan cluster yang telah dilaksanakan penulis di Desa Bhuana Giri, Banjar Dinas Komala, ada beberapa saran yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak sebagai berikut.
1.     Anak Asuh
Anak asuh agar tetap belajar selain disekolah agar dapat menambah prestasi belajar dan lebih menggunakan waktu dengan bijaksana, serta mampu menerapkan nilai-nilai karakter yang positif di lingkungan sosial.
2.     Keluarga asuh
Kerjasama antar anggota keluarga tetap dijaga dan selalu membantu satu sama lain dan tetap terus berusaha dalam keadaan apapun. Semoga program kerja yang sudah dijalankan di keluarga  dapat diambil manfaatnya dan dapat diteruskan selanjutnya.
3.     Mahasiswa KKN
Hendaknya mahasiswa KKN benar-benar mengatur jadwal kegiatan antar kegiatan kelompok dan individu dengan baik sehingga program KKN dapat terlaksana semakin baik dan lancar.


DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat. (2017). Pedoman Kuliah Kerja Nyata   (KKN). Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.









































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages