LAPORAN
INDIVIDU MAHASISWA
KULIAH
KERJA NYATA (KKN)
UNDIKSHA
SINGARAJA
TAHUN
2016/2017
JUDUL
PROGRAM
BIMBINGAN BELAJAR BAHAS BAHASA, BENTUK KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG SERTA
PENANAMAN TANAMAN TOGA DAN DAPUR HIDUP
DI : DUSUN
KOMALA
DESA : BHUANA GIRI
KECAMATAN :
BEBANDEM
KABUPATEN :
KARANGASEM
OLEH
NOVIANA
WINDRI RAHMAWATI
JURUSAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
BAHASA DAN SENI
PUSAT
LAYANAN KULIAH KERJA NYATA
LEMBAGA
PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2017
LAPORAN INDIVIDU MAHASISWA
LAPORAN INDIVIDU MAHASISWA
KULIAH
KERJA NYATA (KKN) UNDIKSHA
TAHUN
2016/2017
JUDUL
PROGRAM
BIMBINGAN BELAJAR BAHAS BAHASA, BENTUK KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG SERTA
PENANAMAN TANAMAN TOGA DAN DAPUR HIDUP
DI : DUSUN
KOMALA
DESA : BHUANA GIRI
KECAMATAN :
BEBANDEM
KABUPATEN :
KARANGASEM
OLEH
NOVIANA
WINDRI RAHMAWATI
JURUSAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
BAHASA DAN SENI
MENYETUJUI
Prof. Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,
M. Si
NIP.
196112311986031013
KATA PENGANTAR
Puja dan puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan untuk melengkapi tugas Mata Kuliah Kerja
Nyata (KKN) yang dilakukan di Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Kabupaten
Karangasem.
Dalam
penyusunan laporan ini penulis banyak memperoleh bantuan dan masukan dari
berbagai pihak sehingga laporan ini dapat disusun sesuai dengan kondisi di Desa
Bhuana Giri serta kondisi dari keluarga asuh yang sesuai dengan kenyataan di
lapangan. Oleh karena
itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai
pihak, yaitu sebagai berikut.
LPPM UNDIKSHA Singaraja yang telah
banyak membantu, terutama dalam pembekalan dan arahan sebelum mengikuti KKN dan
monitoring selama penulis mengikuti KKN di Desa Bhuana Giri.
Bapak I Wayan Mudu selaku Kepala
Desa Bhuana Giri yang telah menerima dan memberikan bimbingan kepada penulis
selama melaksanakan kegiatan KKN di Desa Bhuana Giri.
Prof. Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,
M. Si
selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan
selama penulis melaksanakan kegiatan KKN di Desa Bhuana Giri.
Staf
Kantor Desa Bhuana Giri yang
telah banyak membantu penulis selama melaksanakan KKN di Desa Bhuana Giri.
Masyarakat yang ada di Desa Bhuana
Giri, yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan KKN di Desa Bhuana
Giri.
Rekan-rekan mahasiswa KKN di Desa
Bhuana Giri, yang telah memberikan masukan sehingga laporan ini dapat tersusun.
Laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
diharapkan penulis demi kemajuan pembelajaran di bidang pengetahuan sebagai
calon guru. Demikianlah laporan ini penulis susun dengan tidak mengurangi
maksud dan tujuan dilaksanakannya KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Bhuana Giri.
Akhir kata, tidak lupa penulis menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat
kekurangan di dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi
semua pihak terkait dan
dapat memenuhi fungsi sebagaimana mestinya.
Singaraja,
01 Agustus 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... v
BAB
I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Data
Situasi Desa .................................................................................................. 1
1.2 Perumusan
Kebutuhan/Masalah ............................................................................ 4
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 4
1.4
Manfaat
Program .................................................................................................... 5
BAB II PROGRAM DAN KALENDER
KERJA.............................................................. 6
2.1 Program
Kerja ........................................................................................................ 6
2.2
Kalender
Kerja ...................................................................................................... 13
BAB
III PELAKSANAAN PROGRAM.......................................................................... 15
3.1 Hasil-hasil
yang Dicapai....................................................................................... 15
3.2 Hambatan.............................................................................................................. 17
BAB
IV SIMPULAN DAN SARAN............................................................................... 20
4.1 Simpulan
.............................................................................................................. 20
4.2 Saran
..................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 DATA SITUASI DESA
1.1.1 Sejarah Desa
Sejarah Desa Bhuana Giri sebelum menjadi desa wilayah desa ini disebut Desa Budakeling selanjutnya pada tahun 1998 Desa Budakeling dimekarkan menjadi 2 (dua) desa yaitu Desa Budakeling dan Desa persiapan Bhuana Giri dengan perbekel yang ditunjuk adalah I Wayan Sulendra dan selanjutnya pada tanggal 1 bulan Pebruari tahun 2003 Desa Persiapan Bhuana Giri diresmikan menjadi desa definitive yaitu Desa Bhuana Giri dengan perbekel yang pertama setelah definitive adalah Ir. I Nengah Diarsa.
1.1.2 Demografi
Berdasarkan
Regestrasi penduduk menunjukan bahwa jumlah penduduk Desa Bhuana Giri pada
tahun 2014 yaitu 6.975 jiwa adapun gambaran penduduk Desa Bhuana Giri secara rinci dapat dilihat pada
tabel dibawah.
Penduduk
:
Populasi :
Penduduk
Laki-Laki : 3.633 Orang
Penduduk
Perempuan : 3.342 Orang
Jumlah
KK : 1.007 KK
RTM :
482 KK
2.1.4
Distribusi penduduk menurut Umur
|
No
|
Umur
|
Jumlah (Orang)
|
|
1.
|
0 – 15 Tahun
|
1.722
|
|
2.
|
16 - Tahun
|
1.989
|
|
3.
|
31 – 45
|
2.031
|
|
4.
|
46 Tahun Keatas
|
1.233
|
|
|
Jumlah
|
6.975
|
2.1.5 Keadaan Sosial
Struktur
penduduk menurut pendidikan menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang
dipunyai Desa Bhuana Giri, yaitu yang berusia pada usia pendidikan dasar 7
tahun s/d 16 tahun (pendidikan sekolah dasar dan menengah) yang belum pernah
sekolah 28%, sedang mengikuti pendidikan 62% dan sisanya 10% tidak bersekolah
lagi.
Sedangkan yang
berusia 16 tahun (diatas usia pendidikan dasar) yang belum pernah sekolah 4%,
sedang mengikuti pendidikan 12% dan sisanya 74% tidak bersekolah lagi, baik
pada tingkat lanjutan dan perguruan tinggi.
Struktur
penduduk menurut mata pencaharian menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk
menggantungkan sumber kehidupannya di sektor pertanian (45%), sektor lain yang
menonjol dalam penyerapan tenaga kerja adalah perdagangan (2%), sektor industri
rumah tangga dan pengolahan (1%), dan sektor lainnya seperti pegawai negeri,
karyawan swasta dari berbagai sektor (51%).
Struktur
penduduk menurut agama menunjukkan seluruh penduduk Desa Bhuana Giri, beragama
Hindu (100%).
Kebudayaan
daerah Desa Bhuana Giri, tidak terlepas dan diwarnai oleh agama Hindu dengan
konsep “Tri Hita Karana” (hubungan yang selaras, seimbang dan serasi antara
manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia dan manusia dengan
lingkungannya)
2.1.6 Kondisi Ekonomi
Pada sektor pertanian komoditi yang
menonjol sebagai hasil andalan adalah Kelapa, Salak, Jagung, Melinjo, Durian,
Pisang dll. Beberapa sektor ekonomi yang tergolong economic base dan menonjol di samping sector pertanian adalah
perdagangan, industry rumah tangga, dan pengolahan serta sektor pariwisata.
Pada sektor perdagangan seperti
industri rumah tangga seperti pembuatan jajan Bali, bahan-bahan Upakara
Penunjang Kebudayaan Bali, juga seperti kerajinan Ate dan bambu. Pada sektor
industri rumah tangga dan pengolahan termasuk didalamnya adalah kerajinan ukir
Kayu, Kerajinan Menjarit. Pada sektor jasa, yang menonjol adalah tumbuhnya
lembaga/istitusi keuangan mikro berupa Koperasi, LPD sebagai pendukung ekonomi
desa. Hal ini diharapkan akan membawa dampak positif dalam perkembangan ekonomi
Desa secara keseluruhan. Disamping itu sektor jasa yang lain adalah Jasa Rias
Pengantin.
2.1.7 Kondisi Pemerintahan Desa
A.
Pembagian
Wilayah Desa
Secara topografi, Desa Bhuana Giri,
Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem merupakan daerah berbukit dengan
ketinggian 300 s/d 1750 diatas permukaan laut, curah hujan relatif tidak tentu
dengan batas wilayah administrative sebagai berikut:
§ Sebelah
Utara berbatasan dengan Desa Datah.
§ Sebelah
Timur berbatasan dengan Desa Ababi dan Desa Nawa Kerti.
§ Sebelah
Selatan berbatasan dengan Budakeling.
§ Sebelah
Barat berbatasan dengan Bebandem dengan Desa Jungutan.
Luas wilayah desa 1658,
47ha/sekitar 12% luas Kabupaten Karangasem. Secara administratif Desa Bhuana
Giri terbagi atas 15 (lima belas) Banjar Dinas yang meliputi: Banjar Dinas
Komala, Banjar Dinas Dangin Sema, Banjar Dinas Bedugul, Banjar Dinas
Linggasana, Banjar Dinas Tegal Bengkak, Banjar Dinas Banjar Gula, Banjar Dinas
Cemara Tebel, Banjar Dinas Kemoning, Banjar Dinas Bhuana Kerta, Banjar Dinas
Nangka, Bnajar Dinas Umanyar, Banjar Dinas Butus, Banjar Dinas Tanah Aron,
Banjar Dinas Poh.
Penggunaan lahan di wilayah Desa
Bhuana Giri, sekarang dipilah menjadi daerah pemukiman 41.30ha, tanah sawah
82,61ha, pertanian lahan kering perkebunan/tegalan 1352, 66ha, hutan 106,90ha
dan serta penggunaan lain-lain (fasilitas umum, pura, setra, jalan, lapangan,
dan sebagainya) seluas 75,0ha.
Struktur kelembagaan di Desa Buana
Giri, disamping kelembagaan administratif Pemerintahan Desa dan kelembagaan
dari Desa Adat/Pekraman, juga Kelembagaan yang muncul atau yang didorong
Kelembagaan dari pemerintahan Desa antara lain Pemerintan Desa, BPD, LPM, PKK
Desa, FKPM, PKK Banjar Dinas. Dari ekonomi, misalnya, koperasi, LPD, Kelompok
Usaha Kecil, kelompok ternak, dll. Dari pendidikan seperti, komite sekolah,
dll. Dari kesehatan seperti pos yandu, Kader Siaga, dll. Dari sisi budaya
seperti sekaa gong, sekaa santi, sekaa angklung, dll. Dari sisi sosial dan
politik seperti Desa Adat, Banjar Adat, Sekaa Teruna-Teruni, Lembaga Subak,
Subak Abian, Subak Sawah.
Perumusan
Kebutuhan/ Masalah
Berdasarkan analisis situasi di
atas, maka dapat dirumusan masalah sebagai berikut.
1.
Bagaimana hasil-hasil dari kegiatan yang
telah dilakukan?
2.
Apa saja hambatan yang dialami saat
pelaksanaan kegiatan?
3.
Apa saja solusi yang ditawarkan guna
mengatasi hambatan yang dialami?
1.3 Tujuan Program
Tujuan Penyelenggaraan Program Keluarga Asuh
ini yakni untuk memberikan bantuan kepada anak di Keluarga Asuh melalui bimbingan
belajar bahasa Indonesia, membentuk karakter anak melalui dongeng dan penanaman
toga dan tanaman dapur hidup. Sedangkan tujuan khusus dari kegiatan ini yaitu:
1.
Untuk mengetahui hasil-hasil dari
kegiatan yang telah dilakukan.
2.
Untuk mengetahui hambatan yang dialami
saat pelaksanaan kegiatan.
3.
Untuk mengetahui solusi yang ditawarkan
guna mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi.
1.4
MANFAAT PROGRAM
Manfaat yang dapat diperoleh dari
program pengembangan sumber daya manusia melalui pemberian bimbingan belajar Bahasa
Indonesia dan membentuk karakter anak melalui dongeng, sebagai berikut:
1.
Bagi Mahasiswa KKN: Mahasiswa dapat
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di universitas secara langsung
kepada masyarakat secara langsung yang pada hal ini merupakan anak di keluarga
asuh sehingga ini merupakan pengalaman terbaik untuk diterapkan di masyarakat.
2.
Bagi Anak Asuh: Anak asuh dapat menambah
pengetahuan dalam belajar bahasa indonesia dan membentuk karakter anak keluarga asuh melalui
dongeng
untuk diterapkan di lingkungan sosial.
3.
Bagi Orang Tua Asuh: Memudahkan orangtua
untuk mendidik anak dalam pelajaran Bahasa Indonesia karena mahasiswa telah menyediakan
sarana belajar secara gratis. Manfaat lain dari program kerja kedua adalah agar
orangtua terbantu dalam pembentukan mental anaknya melalui pendidikan karakter
yang diberikan melalui dongeng. Pada program kerja ketiga, orang tua khususnya
sang Ibu dapat memanfaatkan
hasil yang
telah ditanam oleh mahasiswa KKN
untuk kebutuhan sehari-hari.
BAB II
PROGRAM DAN KALENDER KERJA
2.1 Program Kerja
1.
Nama dan alamat kepala keluarga asuh
yang ditangani
I Ketut Ngurah/ Banjar
Dinas Komala, Desa Bhuana Giri, Kecamatan
Bebandem, Kabupaten Karangasem
Program
1 :
1)
Tema : Sumber Daya Manusia
2)
Nama Program : Bimbingan Belajar Bahas
Bahasa
3) Rasional
: Program bimbingan belajar bahas bahasa ini dilaksanakan pada anak-anak keluarga asuh. Program ini dilaksanakan
sebanyak tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu tiga jam pada setiap
pertemuan. Program ini dilaksanakan dengan cara memberikan bimbingan belajar
pelajaran bahasa Indonesia. Bimbingan belajar ini membahasa tentang bahasa
yaitu tentang lafal. Layaknya sebuah bimbingan belajar informal yang mampu
memberikan sebuah sentuhan pembelajaran yang berbeda terhadap pembelajaran yang
dilakukan di sekolah. Untuk menarik minat belajar anak keluarga asuh, maka
bimbingan belajar ini juga diselingi dengan bermain yaitu dengan membuat media
dari kertas manila yang dibuat sendiri oleh anak keluarga asuh dibawah bimbingan
mahasiswa KKN. Selain itu memberikan kesadaran kepada orang tua karena tidak
bisa sepenuhnya mereka memberikan tanggung jawab penuh kepada guru di sekolah
untuk mendidik anak-anaknya, melainkan harus ikut juga mengawasi, membina dan
memberikan pengetahuan di rumah dengan mengajar di rumah. Sehingga anak didik
dapat memperoleh informasi dari orang tua yang menambah pengetahuannya dan
membiasakan untuk hidup disiplin dan belajar. Tujuan dilaksanakannya program ini adalah untuk memberikan
wawasan kepada orang tua dan menyadarkan orang tua bahwa peran orang tua dalam
mengembangkan pengetahuan anaknya sangat penting sehingga anaknya dapat
memperoleh prestasi. Selain itu, juga untuk memperdalam pemahaman siswa tentang
materi pelajaran yang diberikan saat bimbingan belajar ini berlangsung.
4) Sifat
Program : Rintisan
5) Tujuan
Program : tujuan dari pada diadakan program bimbingan belajar ini adalah untuk
membantu anak dari keluarga asuh dalam memahami materi pelajaran yang didapat
di sekolah mereka.
6) Sasaran
: Anak dari keluarga asuh.
7) Metode
pelaksanaan :
Metode Pelaksanaan :
Metode Pelaksanaan dalam program ini mencakup beberapa tahapan pelaksanaan, yakni.
a.
Observasi
Observasi dilaksanakan
pada minggu pertama dengan cara terjun langsung ke rumah keluarga asuh bersama
Kelian Banjar Dinas Komala.
b.
Wawancara
Wawancara dilakukan
secara langsung kepada keluarga asuh yang dituju mengenai keadaan keluarga
asuh.
c.
Sosialisasi
Menjelaskan kegiatan
yang akan dilakukan selama kegiatan KKN berlangsung sebelum mengadakan kegiatan
dikeluarga asuh.
d.
Pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan dilakukan langsung di rumah keluarga
asuh.
e.
Evaluasi Program
Evaluasi dilakukan setelah mengadakan kegiatan
selama 1 jam
8) Luaran
Program : dengan diadakan program bimbingan belajar ini diharapkan anak dari keluarga
asuh dapat memahami materi pelajaran yang mereka dapatkan di sekolah, serta
dapat meningkatkan prestasi belajar mereka.
9) Alokasi
Waktu Pelaksanaan :
Dalam
1 minggu terdiri dari 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam/pertemuan.
Bertempat di rumah keluarga asuh.
10) Jadwal
pelaksanaan :
|
Jenis
Kegiatan
|
Minggu
|
||||
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
|
1. Observasi
|
|
|
|
|
|
|
2. Wawancara
|
|
|
|
|
|
|
3. Sosialisasi
|
|
|
|
|
|
|
4.
Pelaksanaan Kegiatan
|
|
|
|
|
|
|
5.
Evaluasi
|
|
|
|
|
|
Program
2 :
1) Tema
: Sosial, Budaya, dan Etika
2)
Nama Program : Bentuk Karakter Anak Melalui
Dongeng
3) Rasional
: Program bentuk karakter anak melalui dongeng dilaksanakan pada anak-anak
keluarga asuh. Program ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan
alokasi waktu dua jam pada setiap pertemuan. Program ini dilaksanakan dengan cara
memberikan pengetahuan anak keluarga asuh tentang dongeng kemudian memutarkan
video kumpulan dongeng nusantara. Kemudian memberikan kuis kepada anak keluarga
asuh. Kuis ini memberikan kesempatan kepada anak keluarga asuh untuk
menceritakan kembali dongeng yang baru dilihat, kemudian mengungkapkan amanat
yang terkandung. Dengan demikian diharapkan anak keluarga asuh mampu menerapkan
amanat yang terkandung dalam video dongeng dalam kehidupan sehari-hari. Selain
itu juga untuk melatih kemampuan berbicara dan menyimak dari anak keluarga
asuh.
4) Sifat
Program : Rintisan
5) Tujuan
program :
Tujuan
dari diadakannya program ini adalah untuk mengajarkan etika untuk membentuk
karakter anak keluarga asuh melalui dongeng.
6) Sasaran
: Anak dari keluarga asuh.
7) Metode
pelaksanaan :
Metode Pelaksanaan :
Metode Pelaksanaan dalam program ini mencakup beberapa tahapan pelaksanaan, yakni.
a.
Observasi
Observasi dilaksanakan
pada minggu pertama dengan cara terjun langsung ke rumah keluarga asuh bersama
Kelian Banjar Dinas Komala.
b.
Wawancara
Wawancara dilakukan
secara langsung kepada keluarga asuh yang dituju mengenai keadaan keluarga
asuh.
c. Sosialisasi
Menjelaskan kegiatan
yang akan dilakukan selama kegiatan KKN berlangsung sebelum mengadakan kegiatan
dikeluarga asuh.
d. Pelaksanaan
kegiatan
Pelaksanaan dilakukan
langsung di rumah keluarga asuh.
e. Evaluasi
Program
Evaluasi dilakukan
setelah mengadakan kegiatan selama 1 jam
8. Luaran
program :
Luaran
yang diharapkan dengan menerapkan program ini adalah untuk mengajak anak dari
keluarga asuh mencintai dan melestarikan budaya Bali melalui tarian, lagu
daerah, dan menggunakan alat musik tradisional serta membentuk karakter anak
sejak dini.
9. Alokasi
waktu pelaksanaan :
Dalam 1 minggu terdiri dari 3 kali pertemuan dengan
alokasi waktu 2 jam/pertemuan. Bertempat di rumah keluarga asuh.
10. Jadwal
Pelaksanaan
|
Jenis
Kegiatan
|
Minggu
|
||||
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
|
1. Observasi
|
|
|
|
|
|
|
2. Wawancara
|
|
|
|
|
|
|
3. Sosialisasi
|
|
|
|
|
|
|
4.
Pelaksanaan Kegiatan
|
|
|
|
|
|
|
5.
Evaluasi
|
|
|
|
|
|
Program 3 :
1) Tema
: Kesehatan dan Sanitasi Lingkungan .
2) Nama
program : Penanaman Tanaman Toga dan Dapur Hidup
3) Rasional
:
Masalah kesehatan adalah sebuah masalah
yang sangat kompleks. Masih banyak keluarga yang belum tahu tentang tanaman
obat dan dapur hidup. Tujuan lain yaitu untuk menghemat pengeluaran sehari-hari
dari keluarga asuh. Melalui program ini, keluarga asuh diharapkan dapat
memanfaatkan tanaman herbal sebagai pengobatan tradisional. Sedangkan tanaman
dapur hidup yang terdiri dari tanaman bumbu dapur bisa digunakan untuk bahan
memasak.
4) Sifat
program : Rintisan
5) Tujuan
program : Mengajak keluarga asuh untuk hidup sehat dan belajar hemat melalui
penanaman tanaman toga dan dapur hidup..
6) Sasaran
: Keluarga asuh
7) Metode
pelaksanaan :
Metode Pelaksanaan :
Metode Pelaksanaan dalam program ini mencakup beberapa tahapan pelaksanaan, yakni.
a.
Observasi
Dilaksanakan pada
minggu pertama untuk mengetahui keadaan keluarga asuh dengan terjun langsung
bersama kelian banjr dinas komala
b.
Wawancara
Wawancara dilaksanakan
langsung ke keluarga asuh untuk mengetahui keadaan keluarga asuh.
c.
Sosialisasi
Menjelaskan kegiatan
yang akan dilakukan selama menjalankan KKN di keluarga asuh.
d.
Pelaksanaan kegiatan
Pelaksaanaan dilakukan
langsung ke rumah keluarga asuh
e.
Evaluasi Program
Dilaksanakan selama 1
jam setelah kegiatan
8)
Luaran program : Memperkenalkan pentingnya fungsi lain dari tanaman
toga sebagai alternatif pengobatan selain obat-obatan kimia yang tersedia di
rumah. Sedangkan untuk penanaman dapur hidup tersebut berfungsi untuk menghemat
pengeluaran biaya dapur rumah tangga.
9) Alokasi
waktu pelaksanaan :
Dalam
1 minggu terdiri dari 3 kali
pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam/pertemuan. Bertempat di rumah keluarga
asuh.
10) Jadwal
pelaksanaan :
|
Jenis
Kegiatan
|
Minggu
|
||||
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
|
1. Observasi
|
|
|
|
|
|
|
2. Wawancara
|
|
|
|
|
|
|
3. Sosialisasi
|
|
|
|
|
|
|
4.
Pelaksanaan Kegiatan
|
|
|
|
|
|
|
5.
Evaluasi
|
|
|
|
|
|
Rekapitulasi
Program Kerja Cluster 3
|
No
|
Program
|
Sifat Program
|
Sasaran
|
Metode
Pelaksanaan
|
Luaran
|
Alokasi Waktu
|
|
1.
|
Koordinasi,
observasi dan sosialisasi program kerja ke keluarga asuh dengan Kepala Dusun
Komala
|
-
|
Keluarga Asuh
|
Mahasiswa KKN
melakukan koordinasi dengan Kepala Dusun Komala. Kemudian melakukan observasi
dan sosialisasi program kerja ke rumah keluarga asuh
|
Setelah melakukan koordinasi, observasi dan sosialisasi ke rumah keluarga
asuh diharapkan mahasiswa KKN lebih dekat dengan anggota keluarga asuh
|
2 Jam
|
|
2.
|
Bimbingan Belajar Bahas Bahasa
|
Rintisan
|
Anak keluarga Asuh Bapak I Ketut Ngurah
|
Program ini dilaksanakan
dengan memberikan Bimbingan Belajar secara intensif selama 4 minggu.
|
Dengan adanya
program ini diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan bapak dari keluarga asuh Bapak I Ketut Ngurah
|
6 jam
|
|
2.
|
Bentuk Krakter Anak melalui Dongeng
|
Rintisan
|
Anak keluarga
Asuh Bapak I Ketut Ngurah
|
Program ini
dilaksanakan dengan cara memberikan
pengetahuan anak keluarga asuh tentang dongeng kemudian memutarkan video
kumpulan dongeng nusantara.
|
Dengan adanya program
ini diharapkan
bisa
mengajarkan etika untuk membentuk karakter anak keluarga asuh melalui
dongeng.
|
6 jam
|
|
3.
|
Penananaman Tanaman Toga dan Dapur Hidup
|
Rintisan
|
Anggota keluarga asuh Bapak I Ketut Ngurah
|
Program ini
dilaksanakan di
lingkungan sekitar rumah keluarga asuh ini dengan tahap pertama yaitu
menggemburkan tanah di sekitar pekarangan rumah keluarga asuh. Kemudian
menanam bersama-sama dengan keluarga asuh dengan membedakan antara lahan
untuk tanaman toga dan dapur hidup.
|
Dengan adanya program ini diharapkan mampu menjadikan
keluarga asuh terlindungi dari penyakit yang dapat disebarkan melalui
lingkungan yang tidak bersih dan pola hidup yang tidak sehat.
|
6 jam
|
|
JUMLAH JAM
KERJA
|
20
Jam
|
|||||
2.2 Kalender
Kerja
KALENDER KERJA CLUSTER
3 BULAN JULI 2017
|
SENIN
|
SELASA
|
RABU
|
KAMIS
|
JUMAT
|
SABTU
|
MINGGU
|
|
|
|
|
|
|
1
|
2
|
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
|
17
|
18
|
19
|
20
|
21
|
22
|
23
|
|
24
|
25
|
26
|
27
|
28
|
29
|
30
|
|
31
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||
Jadwal
Kegiatan Kluster
|
No.
|
Hari
|
Waktu
|
Kegiatan
|
Alokasi Waktu
|
|
1.
|
Senin, 3 Juli 2017
|
11.00-13.00
|
Koordinasi, observasi dan sosialisasi program
kerja ke keluarga asuh dengan Kepala Dusun Komala
|
2 Jam
|
|
2.
|
Selasa, 4 Juli 2017
|
13.00-16.00
|
Pelaksanaan dan evaluasi program bentuk karakter anak melalui
dongeng
|
3 Jam
|
|
3.
|
Rabu, 12 Juli 2017
|
13.00-16.00
|
Pelaksanaan dan evaluasi program bimbingan belajar bahas bahasa
|
3 Jam
|
|
4.
|
Kamis, 13 Juli 2017
|
13.00-16.00
|
Pelaksanaan dan evaluasi program bentuk karakter anak
melalui dongeng
|
3 Jam
|
|
5.
|
Selasa, 15 Juli 2017
|
13.00-16.00
|
Pelaksanaan dan evaluasi program bimbingan belajar bahas bahasa
|
3 Jam
|
|
6.
|
Jum’at, 18 Juli 2017
|
15.00-17.00
|
Sosialisasi Program Kerja Penanaman Tanaman Toga dan Dapur Hidup
|
2 Jam
|
|
7.
|
Sabtu, 29 Juli 2017
|
15.00-17.00
|
Menyiapkan lahan untuk tanaman toga dan dapur hidup
|
2 Jam
|
|
8.
|
Selasa, 30 Juli 2017
|
09.00-11.00
|
Pelaksanaan Program Kerja Penanaman Tanaman Toga dan Dapur Hidup
|
2 jam
|
|
Total Waktu Pelaksanaan
|
20 jam
|
|||
BAB
III
PELAKSANAAN
PROGRAM
3.1 Hasil-Hasil yang Dicapai
Secara umum, keempat program kerja
yang diberikan kepada anak dan lingkungan keluarga asuh sudah berhasil
dilaksanakan dengan baik. Berikut mrupakan identitas dari keluarga asuh yang
beralamat di Banjar Dinas Komala:
|
No.
|
Nama
|
Pekerjaan
|
Umur
|
|
Ayah
|
I Ketut Ngurah
|
Petani
|
48 tahun
|
|
Ibu
|
Nyoman Sukendri
|
Petani
|
45 tahun
|
|
Anak
|
Wayan Agus Darma Wiguna
|
Pelajar (Kelas 2 SD)
|
7 tahun
|
|
Anak
|
Made Nita Aprilia
|
Belum Sekolah
|
3 tahun
|
Hasil-hasil yang diperoleh selama
dan setelah menjalankan program belajar dipaparkan sebagai berikut.
- Tahap Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi
langsung kerumah keluarga asuh untuk mengatahui kondisi keluarga Asuh.
a. Dari segi kebersihan lingkungan rumah sudah baik, tetapi di pekarangan rumah
kurang dimanfaatkan dengan baik. Di depan pekarangan rumah bapak Ngurah
terdapat lahan yang kurang dimanfaatkan secara tepat.
b. Dari
segi sosial keluarga dan anak asuh, keluarga sangat antusias dalam penerimaan
kami sebagai keluarga asuh dan terihat baik dalam komunikasi. Anak dari
keluarga ini sangat antusias untuk mengikuti program yang sudah dirancang,
begitu juga dari pihak orang tua menerima program kerja yang yang sudah
dirancang.
c. Dari segi kesehatan keluarga, seluruh anggota
keluarga asuh sehat jasmani maupun rohani.
d. Dari
segi pendidikan anak, pendidikan anak sudah terpenuhi dengan baik, namun anak
perlu mendapat bimbingan belajar di luar bimbingan dari sekolah untuk lebih
mengasah kemampuan anak dan lebih menggunakan waktu sebaik mungkin.
- Tahap wawancara
Dalam tahap ini dilakukan dengan
cara mewawancarai anggota keluarga asuh secara lisan dan hasil wawancara
tersebut dapat uraikan sebagai berikut:
Keluarga Asuh ini bertempat tinggal
di Banjar Dinas Komala, Desa Bhuana Giri. Keluarga ini terdiri dai Ayah, Ibu,
dan dua orang anak. Keseharian bapak Ngurah dan istri bertani di sawah. Anak
dari keluarga asuh bernama Agus ini berumur 7 tahun yang saat ini duduk di
kelas 2 di SD N 6 Bhuana Giri, keseharian Agus bersekolah dan bermain layaknya
anak-anak pada umumnya. Sedangkan anak kedua yang bernama Nita yang saat ini
masih berumur 3 tahun hanya berdiam di rumah dan ikut ibunya.
- Tahap Sosialisasi
Dalam tahap ini dilakukan dengan
cara memberikan penjelasan terkait program kerja yang akan dijalankan di
keluarga asuh. Dalam pemaparan program kerja keluarga sangat antusias dengan
program yang akan dilaksanakan dan tertarik. Selain itu dalam sosialisasi ini
juga ditentukan jadwal pelaksaaan program agar tidak terbentur dengan
pelaksanaan program kerja umum dan kegiatan di rumah keluarga asuh.
- Pelaksanaan Kegiatan
Tahap selanjutnya yaitu menjalankan
pogram kerja sesuai dengan yang sudah direncanakan. Rincian pelaksanaan program
kerja yaitu sebaga berikut:
Program 1
a.
Tema
Sumber Daya Manusia
b.
Nama program
Bimbingan
Belajar Bahas Bahasa
c.
Hasil pelaksanaan
Program bimbingan belajar bahas bahasa ini dilaksanakan
pada anak-anak keluarga asuh. Program
ini dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu tiga jam pada
setiap pertemuan. Program ini dilaksanakan dengan cara memberikan bimbingan
belajar pelajaran bahasa Indonesia. Bimbingan belajar ini membahasa tentang
bahasa yaitu tentang lafal. Layaknya sebuah bimbingan belajar informal yang
mampu memberikan sebuah sentuhan pembelajaran yang berbeda terhadap
pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Untuk menarik minat belajar anak
keluarga asuh, maka bimbingan belajar ini juga diselingi dengan bermain yaitu
dengan membuat media dari kertas manila yang dibuat sendiri oleh anak keluarga
asuh dibawah bimbingan mahasiswa KKN. Selain itu memberikan kesadaran kepada orang
tua karena tidak bisa sepenuhnya mereka memberikan tanggung jawab penuh kepada
guru di sekolah untuk mendidik anak-anaknya, melainkan harus ikut juga
mengawasi, membina dan memberikan pengetahuan di rumah dengan mengajar di
rumah. Sehingga anak didik dapat memperoleh informasi dari orang tua yang
menambah pengetahuannya dan membiasakan untuk hidup disiplin dan belajar. Tujuan dilaksanakannya program ini
adalah untuk memberikan wawasan kepada orang tua dan menyadarkan
orang tua bahwa peran orang tua dalam mengembangkan pengetahuan anaknya sangat
penting sehingga anaknya dapat memperoleh prestasi. Selain itu, juga untuk
memperdalam pemahaman siswa tentang materi pelajaran yang diberikan saat
bimbingan belajar ini berlangsung.
Program
2
a. Tema
: Sosial, Budaya, dan Etika
b. Nama
Program : Bentuk Karakter Anak Melalui Dongeng
c. Hasil
Pelaksanaan Program
Program bentuk karakter anak
melalui dongeng dilaksanakan pada anak-anak keluarga asuh. Program ini
dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu dua jam pada
setiap pertemuan. Program ini dilaksanakan dengan cara memberikan pengetahuan
anak keluarga asuh tentang dongeng kemudian memutarkan video kumpulan dongeng
nusantara. Kemudian memberikan kuis kepada anak keluarga asuh. Kuis ini
memberikan kesempatan kepada anak keluarga asuh untuk menceritakan kembali
dongeng yang baru dilihat, kemudian mengungkapkan amanat yang terkandung.
Dengan demikian diharapkan anak keluarga asuh mampu menerapkan amanat yang
terkandung dalam video dongeng dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga
untuk melatih kemampuan berbicara dan menyimak dari anak keluarga asuh.
Program 3
a. Tema
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
b. Nama
Program
Penanaman Tanaman Toga dan Dapur
Hidup
c. Hasil
Pelaksanaan Program
Program
ini dilaksanakan pada keluarga asuh sebanyak tiga kali pertemuan dengan alokasi
waktu pada setiap kegiatan yang dilakukan yaitu selama dua jam. Program penanaman
tanaman toga dan dapur hidup ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkenalkan
pentingnya fungsi lain dari tanaman toga sebagai alternatif pengobatan selain
obat-obatan kimia yang tersedia di rumah. Sedangkan untuk penanaman dapur hidup
tersebut berfungsi untuk menghemat pengeluaran biaya dapur rumah tangga. Program penanaman tanaman toga dan
dapur hidup dilakukan di lingkungan sekitar rumah keluarga asuh ini dengan tahap
pertama yaitu menggemburkan tanah di sekitar pekarangan rumah keluarga asuh. Kemudian
menanam bersama-sama dengan keluarga asuh dengan membedakan antara lahan untuk
tanaman toga dan dapur hidup.
3.2 Hambatan
Pelaksanaan Program
Dalam
pelaksanaan program kerja terdapat hambatan yang dihadapi. Hambatan secara umum
yang dihadapi adalah Kegiatan tidak sesuai dengan jadwal yang sudah
direncanakan karena menyesuaikan dengan kegiatan saat menjalankan program kerja
umum dan kegiatan dirumah keluarga asuh. Solusi yang dapat diambil adalah
dengan cara menyesuaikan kembali waktu agar dapat bertemu dan melaksanakan
progam kerja dan membuat janji dengan keluarga asuh. Selain hambatan secara
umum terdapat hambatan secara khusus dimasing-masing program sebagai berikut:
Program
1
Tema` :
Sumber Daya Manusia
Nama Program :
Bimbingan Belajar Bahas Bahasa
Hambatan : Pada saat pertemuan
pertama anak asuh masih canggung dalam proses pembelajaran.
:
Tingkat
pendidikan anak didik yang berbeda-beda menjadi hambatan dalam menentukan topik
yang harus diajarkan kepada anak-anak didik di keluarga asuh.
Solusi : Untuk
mengatasi masalah dari anak asuh, di awal penulis lebih banyak melakukan
pendekatan dan pengenalan terkait kegiatan anak di sekolah agar anak lebih terbuka.
:
Untuk tingkat
pendidikan anak didik, dilakukan penyetaraan dimana semua anak didik dibimbing
dari dasar sehingga mereka memiliki pengetahuan dasar yang seimbang.
Program
2
Tema` :
Sosial, Budaya, dan Etika
Nama Program :
Bentuk Karakter Anak Melalui Dongeng
Hambatan : Kendala
dalam melaksanakan program Bentuk Karakter Anak Melalui
Dongeng yaitu saat memberikan video kepada
anak-anak keluarga asuh kondisi lingkungan di sekitar rumah ramai yang akhirnya mengalihkan
perhatian anak-anak keluarga asuh.
Solusi : Solusi untuk mengatasi masalah
tersebut yaitu menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan mencoba menarik
perhatian anak-anak keluarga asuh.
Program
3
Tema` :
Kesehatan dan Sanitasi Lingkungan
Nama Program :
Penanaman Tanaman Toga dan Dapur Hidup
Hambatan :
a. Dalam
penanaman tanaman toga dan dapur hidup yang menjadi hambatan adalah cuaca,
karena ketika jadwal sudah ditentukan cuaca tidak mendukung seperti hujan
sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan penanaman.
b. Dalam
penanaman tanaman yang dimaksud tentu ada resiko berhasil tumbuh atau tidak
Solusi :
a. Mencari
hari lain untuk melakukan penanaman tanaman toga dan dapur hidup.
b. Tetap
menghimbau keluarga asuh untuk terus merawat tanaman agar tumbuh dengan baik
dan melakukan pengontrolan saat berkunjung kerumah keluarga asuh.
BAB
IV
SIMPULAN
DAN SARAN
4.1
SIMPULAN
Dari program kerja yang sudah
dijalankan dan hambatan yang ada, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil
dari pelaksanaan program kerja berupa bimbingan belajar bahas bahasa, bentuk
karakter anak melalui dongeng, penanaman tanaman toga dan dapur hidup sudah
dapat berjalan dengan baik dan dapat diterima oleh keluarga asuh.
2. Hambatan-hambatan
yang dihadapi dalam pelaksanaan program kerja dibagi menjadi 2 yaitu secara
umum dan secara khusus. Hambatan secara umum terkait dengan waktu pelaksanaan
yang terus berubah akibat jadwal di
keluarga asuh yang tidak menentu dan jadwal pelaksanaan program kerja umum.
Hambatan secara khusus yang pertama dalam bimbingan belajar adalah pada saat
pertemuan pertama anak asuh masih canggung dalam proses pembelajaran. Kedua
dalam menyesuaikan dengan kondisi lingkungan
dan mencoba menarik perhatian anak-anak keluarga asuh.
Ketiga penanaman toga dan tanaman toga dan dapur hidup terdapat hambatan pada
cuaca dan resiko pertumbuhan tanaman.
3. Dari
hambatan yang dihadapi mahasiswa KKN Undiksha dapat mencari solusi sehingga
hambatan yang ada dapat terlewati dengan bantuan semua pihak yang terlibat.
4.2 SARAN
Berdasarkan program kerja desa dan
cluster yang telah dilaksanakan penulis di Desa Bhuana Giri, Banjar Dinas
Komala, ada beberapa saran yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak sebagai
berikut.
1. Anak
Asuh
Anak asuh agar tetap belajar selain disekolah agar
dapat menambah prestasi belajar dan lebih menggunakan waktu dengan bijaksana,
serta mampu menerapkan nilai-nilai karakter yang positif di lingkungan sosial.
2. Keluarga
asuh
Kerjasama antar anggota keluarga tetap dijaga dan
selalu membantu satu sama lain dan tetap terus berusaha dalam keadaan apapun.
Semoga program kerja yang sudah dijalankan di keluarga dapat diambil manfaatnya dan dapat diteruskan
selanjutnya.
3. Mahasiswa
KKN
Hendaknya mahasiswa KKN benar-benar mengatur jadwal
kegiatan antar kegiatan kelompok dan individu dengan baik sehingga program KKN
dapat terlaksana semakin baik dan lancar.
DAFTAR
PUSTAKA
Lembaga
Pengabdian Kepada Masyarakat. (2017).
Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN). Singaraja: Universitas Pendidikan
Ganesha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar