RUMAH PANGGUNG SUKU MELAYU
LOLOAN
Suku Bugis
Makassar Loloan atau Melayu Loloan adalah salah satu masyarakat suku Melayu
yang bermukim di Bali tepatnya di Kampung Loloan, Jembrana.
Kampung Loloan memiliki luas 80
hektar terbagi menjadi dua kelurahan yaitu Loloan Timur dan Loloan Barat.
Suku Melayu Loloan memiliki rumah
adat yaitu rumah panggung.
Rumah panggung pada dasarnya
memiliki luas rata-rata 2-4 are.
Tinggi rumah panggung sekitar 5-6
meter.
Rumah panggung didirikan sedikit
lebih tinggi dari rumah panggung di daerah lain.
Dengan tujuan untuk menghindari
binatang buas dan rawan banjir karena
dahulu Loloan adalah wilayah hutan belantara dan dekat dengan lautan.
Bagian Rumah Panggung
Rumah panggung suku Melayu Loloan
memiliki 3 bagian.
Yaitu bagian bagian bawah, tengah
dan bagian atas.
1. Bagian
bawah panggung disebut siring atau
kolong rumah.
Bagian bawah rumah panggung
biasanya digunakan untuk meletakkan alat-alat bertani atau melaut.
Dan saat ini juga biasanya
digunakan untuk meletakkan kendaraan dan barang-barang lainnya.
2. Bagian tengah disebut bale.
Bagian tengah atau bale ini
merupakan bagian utama rumah panggung.
Penghuni melakukan segala
aktivitas pada bagian tengah rumah panggung.
Mulai dari tidur, berkumpul
bersama keluarga, menerima tamu, dapur dan aktivitas lainnya.
3. Bagian atas disebut loteng.
Bagian atas atau loteng ini
biasanya untuk menyimpan hasil bumi dan benda berharga lainnya.
Struktur Rumah Panggung
1. Sendi dari batu karang
2. Tiang dari kayu tangi berjumlah 12 sampai
16 tiang
3. Lambang (menghadap ke atas artinya Keesaan
Allah dan dan ke bawah berarti 2 kalimat syahadat)
4. Genteng Palembang
5. Serambi
6. Pintu di sebelah kanan (sesuai adab yang
tidak boleh melewati orang sholat)
7. Anak tangga (berjumlah ganjil 7 atau 9 anak
tangga)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar